jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai tidak mampu melihat persoalan klasik yang selama ini terjadi di Jakarta. Yaitu terkait penanganan banjir.
Padahal, efek yang ditimbulkan sangat merugikan masyarakat Jakarta secara luas.
BACA JUGA: Banjir Jakarta, Anies Baswedan Diminta Berhenti Bersilat Lidah
Pandangan dikemukakan pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe, menyusul kebijakan Anies memangkas anggaran penanganan banjir pada 2018 sebesar Rp 242 miliar dan APBD 2019 sekitar Rp 500 miliar.
"Jadi, bukan menyepelekan, tetapi Anies tak mampu melihat persoalan klasik di Jakarta. Kondisi itu yang membuat dia memangkas anggaran pengerukan sungai di Jakarta," ujar Maksimus kepada jpnn.com, Sabtu (4/5).
BACA JUGA: Fahri Hamzah: Kasihan Gubernur Anies Baswedan Kerja Sendiri
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini, Anies bisa saja kemudian dimakzulkan oleh DPRD DKI Jakarta. Namun, alasan yang dikemukakan tidak cukup hanya karena masalah banjir.
Banyak kebijakan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) itu yang selama ini dinilai kontroversial, misalnya terkait langkah memperlebar sejumlah trotoar.
BACA JUGA: Anies Baswedan Dapat Kritik Pedas dari PDI Perjuangan
"Bisa saja DPR menggunakan haknya untuk menggulingkan Anies, karena memang sudah tak becus menangani banjir DKI. Bahkan soal kemacetan akibat kebijakan memperlebar trotoar Jakarta," pungkas dosen di Universitas Mercu Buana ini.(gir/jpnn)
VIDEO: Jokowi Sidak Waduk Pluit
Redaktur & Reporter : Ken Girsang