jpnn.com, JAKARTA - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin menilai langkah polisi memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai sejarah baru.
Menurut Din, tidak pernah sejauh ini polisi memanggil kepala daerah dalam rangka hanya mengklarifikasi.
BACA JUGA: Setelah Anies, Hari Ini Polisi Garap Panitia Pernikahan Putri Habib Rizieq
"Belum pernah terjadi Polda memanggil seorang Gubernur yang merupakan mitra kerja hanya untuk klarifikasi, kecuali dalam rangka penyidikan," kata Din dalam keterangan yang diterima, Rabu (18/11).
Din justru menanyakan kewenangan polisi yang memeriksa Anies terkait pelanggaran kebijakan protokol kesehatan.
BACA JUGA: Jangan Berkedip, Lihat Baik-baik Foto Ini, Merinding
Sebab, katanya, tanggung jawab protokol kesehatan seharusnya ada pada Polri sendiri.
"Mengapa tidak Kapolda yang datang (diperiksa). Bukankah izin serta tanggung jawab atas kerumunan yang melanggar protokol kesehatan ada pada Polri?" cetus Din.
BACA JUGA: Rumah Sakit Swasta Ogah Melayani Pasien Covid, Politikus PDIP: Berempatilah
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini menyebut, pemeriksaan terhadap Anies yang merupakan seorang mitra Polda Metro Jaya sangat berlebihan yang merupakan preseden buruk sekaligus merusak citra polisi.
Kemudian Din menyinggung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang di wilayahnya terdapat kerumunan disebabkan Rizieq Shihab hingga kini belum diperiksa polisi.
"Polri terlalu over acting, apalagi terkesan ada diskriminasi dengan tidak dilakukannya hal yang sama atas Gubernur lain yang di wilayahnya juga terjadi kerumunan serupa. Tindakan ini akan menjadi bumerang bagi rezim dan telah menuai simpati rakyat bagi Anies Baswedan sebagai pemimpin masa depan," kata Din.
Seperti diketahui, Anies Baswedan diperiksa polisi untuk mengklarifikasi terkait adanya kerumunan dalam acara pesta pernikahan putri Habib Rizieq Shihab dan Maulid Nabi Muhammad SAW. (tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga