jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy buka suara terkait rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meliburkan sekolah saat perhelatan Asian Games 2018 berlangsung.
Sebenarnya kata dia, tak ada yang namanya libur saat sebuah pentas olahraga berlangsung.
BACA JUGA: 3 Atlet Berpeluang Masuk Timnas Bisbol Asian Games 2018
“Kalau libur terlalu lama berisiko pada kurikulum besar," ujar Muhadjir di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/5).
Menuturkan, rencana libur itu bisa saja dilakukan. Tapi, pihak sekolah harus mengebut pembelajaran yang tertinggal dengan program home-schooling atau program bimbingan kelompok belajar yang diatur para guru.
BACA JUGA: Nada-Nada Percaya Diri Soal Venue Asian Games 2018
"Bisa saja dia tidak belajar di sekolah tapi nanti ada program home-schooling, bimbingan kelompok belajar di tempat lain untuk menutup masa ketidakhadiran siswa di sekolah," imbuhnya.
Hal itu bisa menjadi solusi seumpama kehadiran siswa di sekolah dianggap mengganggu.
BACA JUGA: Kemendikbud: Penetapan Hari Libur Sekolah Kewenangan Daerah
“Siswa akan belajar di rumah dan kelompok belajar lainnya yang diatur sekolahnya. Karena tak mungkin liburkan dalam waktu panjang," urai dia.
Sementara soal libur lebaran, Muhadjir mengatakan pihaknya mengikuti keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB).
Libur di awal puasa dan lebaran menjadi kewenangan Kementerian Agama (Kemenag). Termasuk juga Kementerian PAN dan RB karena menyangkut pegawai serta Kementeria Perhubungan karena berkaitan dengan alat transportasi jelang mudik lebaran.
"Kemungkinan yang lain diwakili Bu Menko PMK. Saya sampai sekarang memang belum diundang untuk diajak bicara tentang bagaimana mengatur hari libur (lebaran). Kalau ada kesepakatan Menteri PAN dan RB PNS libur, guru-guru yang PNS otomatis libur,” tandas dia. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asian Games 2018: Renang Persiapan Akhir di AS dan Tiongkok
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan