Anies Ingin Penciptaan Lapangan Kerja Berbanding Lurus dengan Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 03 Januari 2024 – 19:48 WIB
Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menghadiri event 'Desak Anies' di Lapangan Cindua Mato, Sumatera Barat, Rabu (3/1/2024). Foto: don Timnas AMIN

jpnn.com, PADANG - Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menghadiri event 'Desak Anies' di Lapangan Cindua Mato, Sumatera Barat. 

Anies mengungkapkan tujuan pendidikan untuk mempertajam kecerdasan, memperkuat kemauan, serta memperhalus perasaan seperti dikatakan Tan Malaka.

BACA JUGA: Acara Desak Anies di Pagaruyung Pindah Mendadak, Begini Respons Capres Nomor 1

“Kita semua ingat kalimat itu. Kita harus ingat bahwa pendidikan bukan sekadar persiapan kerja. Pendidikan bukan untuk menciptakan penjaja-penjaja ilmu pengetahuan yang akan memberi ilmunya kepada orang-orang yang akan membayar dengan harga termahal,” ujar Anies, Rabu (3/1).

Pendidikan, kata Anies, adalah mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Untuk menjadi manusia yang berakhlak.

BACA JUGA: Anies Optimistis Masyarakat Minang Ada di Barisan Perubahan

“Manusia yang punya kompetensi. Manusia yang punya skill, manusia yang memberi manfaat bagi dirinya dan lingkungannya. Itulah fungsi pendidikan. Pendidikan itu membekali sesuai dengan potensinya,” terang dia.

Sekarang tantangan, ujar Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu, bukan hanya kaum muda saja yang tidak bisa mendapat pekerjaan, karena pekerjaannya yang kurang banyak.

BACA JUGA: Popularitas Anies Merajai Google Trends di Awal Januari 2024, Begini Datanya

“Jumlah yang lulus dengan lapangan pekerjaannya tidak seimbang. Kita ingin kebijakan pertumbuhan ekonomi, yang menciptakan pemerataan dan keberlanjutan. Istilahnya pertumbuhan yang berkualitas,” ucap Anies.

Bila harus memilih pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa pemerataan atau pertumbuhan ekonomi yang menengah dengan pemerataan, kata Anies, maka pertumbuhan ekonomi menengah dengan pemerataan jauh lebih baik.

“Pemerataan itu artinya juga kesempatan kerja. Investasi kita melompat tinggi, tapi penyerapan lapangan kerjanya tidak naik, karena investasinya padat modal. Ini yang ingin kita dorong ke depan, investasi di padat karya, investasi untuk sektor informal mikro, karena itu menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga teman-teman lulus kuliah lebih mudah dapat pekerjaan,” pungkasnya. (jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler