jpnn.com, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk pertama kalinya selama masa kampanye menyampaikan pidato kebangsaan, Senin (3/4). Acara yang digelar di Hotel Dharmawangsa ini dihadiri oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS Sohibul Iman.
Tak jauh berbeda dengan yang beberapa kali dilakukan mantan calon Gubernur Agus Yudhoyono di masa kampanye putaran pertama, dalam pidatonya Anies berbicara soal visi dan misi yang diusung. Salah satunya soal kebinekaan.
BACA JUGA: Brigade Beringin Salurkan Semangat Pilkada Damai di DKI
Anies menilai selama ini ada salah kaprah memandang kebinekaan di Jakarta. Menurutnya, kebinekaan di ibu kota bukan sesuatu yang perlu diperjuangkan lagi.
"Kebinekaan itu fakta, jangan diperjuangkan. Kemerdekaan fakta, jangan diperjuangkan. Persatuan dalam kebhinekaan yang harus diperjuangkan," kata Anies.
BACA JUGA: Spanduk Jakarta Bersyariat Bertebaran, Hoaks?
"Kebinekaan jangan dihomogenkan. Kita harus jaga fakta itu," ujarnya.
Terkait persatuan, Anies menekankan pada sila ketiga Pancasila. Persatuan harus dijaga karena Indonesia terdiri dari bermacam suku, agama dan ras.
BACA JUGA: Fakta, Pilih Gubernur karena Agama
Anies menambahkan akan menghadirkan ruang publik sebagai sarana mempersatukan seluruh warga Jakarta. Yaitu dengan transportasi umum publik yang terintegrasi.
Saat ini warga Jakarta cenderung menggunakan kendaraan pribadi karena transportasi massal belum terintegrasi. "Dengan transportasi publik terintegrasi warga bisa berinteraksi dan menjadi sarana interaksi," ucap Anies.
Anies menuturkan upaya menjaga persatuan juga dilakukan dengan mengunjungi kelompok yang terisolasi selama ini. Anies menyatakan Jakarta ke depan butuh fasilitator.
"Kami berdua (Anies-Sandi) memiliki keyakinan bila menjadi gubernur dan wakil gubernur bisa mengkomunikasikan," tutur Anies. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies: Kasihan Hobinya Fitnah
Redaktur & Reporter : Adil