jpnn.com - JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengklaim, seluruh masalah yang muncul selama ujian nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA dapat diselesaikan dengan baik.
"Memang ada sejumlah masalah tapi sifatnya ringan, di antaranya kekurangan paket soal atau lembar jawaban di sebagian kecil daerah. Masalah tersebut langsung dapat diatasi dengan menggunakan naskah cadangan, seperti yang telah diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS)," kata Anies dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (15/4).
BACA JUGA: Naskah UN Bahasa Inggris Berbeda dengan Audio Listening
Dia menyatakan, secara umum distribusi naskah berjalan baik. Tidak ada laporan keterlambatan yang mengganggu pelaksanaan UN secara keseluruhan.
Ada pula laporan mengenai ujian listening bahasa Inggris di Jawa Timur yang berbeda dengan teks pada soal. Hal ini telah ditindaklanjuti dengan menginstruksikan siswa untuk tidak mengerjakan soal-soal tersebut, dan tetap mengerjakan soal komponen lainnya.
BACA JUGA: Bareskrim Buru Oknum Pengunggah Soal UN ke Internet
“Sesuai dengan POS, komponen listening itu tidak digunakan dan tidak dipakai dalam komponen penilaian. Jadi ini tidak akan merugikan siswa,” terangnya.
Sementara itu untuk UN berbasis komputer atau computer based test (CBT), ditemukan ada beberapa masalah teknis, mulai dari masalah listrik yang terinterupsi, gagal login, dan sinkronisasi server.
BACA JUGA: Sidak Mestinya sebelum Unas Digelar
Masalah-masalah tersebut umumnya dapat diatasi di lapangan dan selanjutnya siswa dapat menjalani ujian hingga selesai.
Mendikbud menegaskan, sesuatu yang pertama kali dilakukan pasti dijumpai kendala atau masalah. Namun, bila dibandingkan dengan total sekolah yang menyelenggarakan UN CBT, persentase masalah yang ditemui di lapangan sangat kecil. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Jumlah Kursi Mahasiswa Baru yang Diperebutkan lewat SBMPTN
Redaktur : Tim Redaksi