jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkapkan Anies Baswedan sering menghubungi Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait posisi cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Menurut Riefky, Anies menghubungi AHY ketika ada sejumlah parpol sahabat mendekati dan membuka komunikasi politik dengan Partai Demokrat.
BACA JUGA: Jokowi Mengeklaim tak Bahas Rencana Duet Anies-Cak Imin saat Bertemu Surya Paloh
Secara khusus, seusai pertemuan AHY dengan salah satu elite parpol yang mengundang perhatian publik, Anies menghubungi putra sulung Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Anies bahkan disebut membocorkan pesan dari guru spiritual dan ibunya.
BACA JUGA: Demokrat Tuding NasDem & Anies Berkhianat, PKS Ungkit Satu Hal, Catat Baik-Baik
"Capres Anies menghubungi pada 12 Juni 2023 dan mengatakan kepada Ketum AHY 'Saya ditelepon beberapa kali oleh Ibu saya dan guru spiritual saya, agar segera berpasangan Capres-Cawapres Anies-AHY'," ungkap Riefky dikutip dari siaran pers, Kamis malam (31/8).
Tak hanya itu, Anies bahkan menulis sendiri surat yang secara khusus meminta AHY untuk menjadi pasangannya di Pilpres 2024 yang ditandatangani, kepada Ketum Demokrat AHY pada 25 Agustus 2023.
BACA JUGA: Beredar Surat Anies Baswedan untuk Mas AHY, Baca di Dalam
"Inti surat tersebut adalah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi Cawapresnya (Anies,red)," ucap Riefky.
Namun, semua itu berubah setelah konon Anies menyetujui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi wakilnya.
Rentetan peristiwa itulah yang membuat Partai Demokrat menuding Surya Paloh dan Anies Baswedan telah melakukan pengkhianatan terhadap semangat perubahan, berkhianat pada Piagam Koalisi yang disepakati oleh ketiga parpol.
"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," pungkas Riefky.(mcr8/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra