jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan bersyukur keputusannya mengganti seluruh wali kota dan bupati di ibu kota mendapat dukungan banyak pihak. Menurutnya, ketika sosok wali kota didukung masyarakat, maka jalan pemerintahan akan lebih lancar.
"Kalau warga baru lihat wali kotanya saja sudah merasa cocok dan bahagia, maka semua urusan akan menjadi lebih mudah," tegasnya saat membuka pengajian yang digelar Majelis Taklim Ar-Rasyid di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Jalan Taman Surapati, Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu yang lalu.
BACA JUGA: Kemiskinan Turun Drastis Bukan Prestasi Anies
Anies menambahkan, Majelis Taklim Ar-Rasyid merupakan bentukan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) DKI Jakarta yang berisi para aktivis kritis. Melalui wadah ini, diharapkan FKDM pimpinan Rico Sinaga turut berkontribusi menyampaikan pesan moral yang berkah bagi masyarakat.
"Saya akan sampaikan kepada para wali kota baru agar meningkatkan interaksi dengan Majelis Taklim Ar-Rasyid dan mendukung kegiatan yang dilakukannya, salah satunya dengan rutin menggelar pengajian," ujar Anies di hadapan ratusan jemaah.
BACA JUGA: PSI Pertanyakan Keputusan Anies Mengganti Penjaga APBD
Dia mengharapkan para wali kota agar mendukung majelis tersebut yang tiap bulan akan menggelar pengajian secara rutin di enam wilayah administrasi tingkat II ibu kota.
Anies juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Majelis Taklim Ar-Rasyid Ustaz KH Salim Tohir alias Salto dan Wakil Ketua FKDM DKI Jakarta Budi Siswanto yang memprakarsai pengajian tersebut. "Insyaallah amal ibadah ini akan mendapat imbalan yang setimpal, kelak," harap Anies.
BACA JUGA: Pak Anies, Jangan Kembalikan Jakarta ke Zaman Feodal
Sebelumnya, Ustaz Salto menyampaikan putusan gubernur menempatkan sosok wali kota baru sangat pas. Contohnya, wali kota Jakarta Pusat kini diemban tokoh Betawi muslim, Bayu Meghantara. "Wali Kota Jakbar Rustam Effendi ini juga ustaz yang kembali pulang ditunggu-tunggu warga Jakbar," ucapnya.
Begitu pula Wali Kota Jaksel Marullah Mat Ali dan Wali Kota Jaktim Anwar yang merupakan tokoh Betawi religius. "Lalu Wali Kota Jakut Syamsudin Lologau sebaga putra Bugis yang agamis serta Bupati Husein Murod. Itu pas semua," papar Salto.
Sedangkan Budi Siswanto menambahkan FKDM membentuk majelis ini sebagai salah satu bentuk dukungan moral dan spiritual terhadap Gubernur. "Nama majelis diambil dari nama tengah Pak Gubernur. Sesuai arahan Pak Gubernur, majelis ini tiap bulan akan mengadakan pengajian rutin," kata Budi. (ibl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dicuekin Terus, Pentolan PDIP Sebut Anies Baper
Redaktur & Reporter : Adil