Anies, Prabowo, dan Ganjar Diminta Kedepankan Narasi Persatuan

Sabtu, 24 Juni 2023 – 08:40 WIB
Ilustrasi bakal capres Pemilu 2024: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati isu-isu strategis dan global Prof Imron Cotan mengatakan tantangan terbesar dari para capres terpilih nanti adalah mengedepankan persatuan dan kesatuan. 

Imron mengatakkan siapa di antara para capres yang berkemampuan memupuk rasa nasionalisme bangsa dan menghimpun kekuatan bangsa, sehingga mampu menggiring Indonesia keluar sebagai pemenang dari masa 'twilight zone' saat ini.

BACA JUGA: Relawan Sahabat: Airlangga Sangat Layak Jadi Capres

“Agar dapat mengokohkan upaya dan langkah kita bersama menuju Indonesia Emas 2045 yang akan datang,” ujar Imron dalam webinar Moya Institute bertema “Membaca Prospek Kemenangan Tiga Capres Populer”, Jumat (23/6).

Imron menguraikan dunia sedang melalui dan berada pada periode "twilight zone", ditandai dengan serangan pandemi Covid-19, perang proxy di palagan Eropa, yang melibatkan negara-negara berkemampuan senjata pemusnah massal (nuklir, biologi, dan kimia), serta meningkatnya ketegangan di kawasan Indo-Pasifik. 

BACA JUGA: Kabar Terbaru Capres-Cawapres Gerindra-PKB, Pengantinnya Sudah Ada

Namun, di front dalam negeri, pada saat Indonesia mulai bangkit dari serangan pandemi Covid-19, siklus demokrasi lima tahunan segera akan berlangsung serentak pada Februari 2024 yang akan datang, disusul pula oleh pilkada serentak pada tahun yang sama.

Menurutnya, kedua agenda demokrasi tersebut merupakan tugas konstitusi, untuk mengawal Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 (demokratis, maju, dan sejahtera).

BACA JUGA: Elektabilitas Airlangga Tinggi Berdasarkan Survei PSI, Pengamat Sarankan Maju Capres

"Untuk itu, seluruh elemen bangsa dituntut untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, terlepas dari siapa yang akan muncul menjadi pemimpin nasional dan lokal, sebagai hasil dari kontestasi politik 2024 yang akan datang,” urainya.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan, narasi persatuan perlu dimunculkan dalam perhelatan Pilpres 2024, agar bangsa ini mampu menghadapi berbagai hal yang melemahkan upaya mencapai tujuan. 

“Saya kira keinginan Presiden Jokowi menciptakan Indonesia Emas 2045 itulah narasi persatuan dan tonggaknya banyak. Di situ Jokowi telah mewarisi narasi persatuan, bahwa siapa pun presidennya, jaga Indonesia Emas 2045. Indonesia Emas 2045 dapat menjaga kolektivisme bangsa,” ujar Fahri.

Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Prof Aidul Fitriciada Azhari mengatakan ketiga capres yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sama-sama mempunyai karakter kepemimpinan yang kuat dan baik.

Hanya saja, Aidul mengemukakan, masing-masing capres punya perbedaan kapasitas dalam menghadapi tantangan yang muncul di masa depan.

Ganjar Pranowo punya kemampuan menghadapi tantangan internal atau domestik, sebab gaya kepemimpinannya yang tidak terlalu ‘tinggi, merakyat’. Jika tantangannya itu bersifat global maka Prabowo dan Anies Baswedan punya keunggulan komparatif,” ujar Aidul.

Aidul menyebut, situasi Pilpres 2024 tidak akan jauh berbeda bila dianalisa dan diperbandingan dengan sejarah Pemilu 1955 dan 2019, di mana setiap ideologi punya basis pemilih masing-masing, dimana poros nasionalisme selalu berada di depan.

“Sementara Prabowo dan Anies punya irisan yang sama yakni kalangan santri, meskipun yang paling santri sebenarnya Anies Baswedan. Sedangkan Ganjar Pranowo dari kelompok nasionalis,” ucap Aidul.

Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas menyampaikan tiga nama capres yang populer beredar sekarang merefleksikan bahwa pemilu Indonesia memang merepresentasikan aspirasi publik.

“Memang banyak kritik terhadap model politik kuantitatif. Hanya dari hasil survei, ketiga nama capres inilah ditemukan popularitasnya paling tinggi di tengah masyarakat,” imbuh Sirojudin.

Hal yang sama terjadi juga di AS. Sirojudin memprediksi, pergeseran kekuatan politik dari ketiga capres berpotensi masih besar terjadi delapan bulan ke depan.

Apalagi dengan langkah Presiden Jokowi belum lama ini, tambah Sirojudin, dengan cawe-cawenya yang dinarasikan menjadi kekuatan perantara terciptanya kesepakatan antara partai politik dan capres demi kepentingan bangsa.

Sampai saat ini Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto berada di depan.

Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto menuturkan, masyarakat hanya berharap siapa pun yang terpilih dari tiga capres populer kini adalah putra terbaik bangsa yang diharapkan memberikan kontribusi besar untuk kemajuan Indonesia. 

"Apapun afiliasi politik masyarakat nanti dalam pemilu, maka penting dipandang bahwa persatuan dan kesatuan adalah hal utama,” kata Hery.(mcr10/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Ganjar   Prabowo   Pilpres   Smrc   Capres  

Terpopuler