Elektabilitas Airlangga Tinggi Berdasarkan Survei PSI, Pengamat Sarankan Maju Capres

Senin, 19 Juni 2023 – 14:10 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah). Foto: Dok. Golkar

jpnn.com, JAKARTA - Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei para tokoh yang sangat mungkin bisa maju sebagai capres pada Pilpres 2024.

Hasilnya, Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto dipilih responden maju sebagai capres untuk menggantikan Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Airlangga Ingatkan Kader Golkar Pentingnya Memenangkan Pemilu 2024

Survei PSI dilakukan mulai tanggal 27 Mei hingga 11 Juni dengan mengambil jumlah sampel sebanyak 2.288 Warga Negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih saat Pemilu 2024 yang tersebar di 488 kabupaten dan kota secara proposional sesuai besaran komposis DPT Pemilu 2019.

"Dari hasil survei yang dilakukan PSI ditemukan bahwa sebanyak 29,4 persen ialah responden yang memilih Jokowi pada Pilpres 2019 dan sebanyak 20,4 persen merupakan pemilih Prabowo Subianto, dan 16,1 persen merupakan responden yang tidak memberikan hak suaranya di Pilpres 2024," kata Direktur Eksekutif PSI Ahmad Loksukon dalam keterangan tertulis, Senin (19/6).

BACA JUGA: Airlangga Miliki Kemampuan Mengurus Ekonomi, Pelaku Usaha Memilihnya jadi Presiden

Dia mengatakan hasil penelitian menunjukan bahwa kriteria pengganti Presiden Jokowi yang diinginkan oleh publik, sebanyak sebanyak 48,9 persen, yakni pemimpin yang benar, paham hati rakyat, juga tahu kebutuhan ekonomi dan sosial rakyat, dan mau bekerja keras untuk rakyat.

Kemudian sebanyak 51,1 persen menginginkan pemimpin yang berani dan punya pengalaman dan mengerti cara memajukan perekonomian negara.

BACA JUGA: Marah Kapolres Garut Anak Buahnya Dikeroyok Preman Secara Brutal

"Hasil penelitian menunjukkan jika pilpres digelar hari ini, dari empat tokoh mana yang dipilih sebagai presiden maka didapati responden yang memilih Jokowi pada Pilpres 2019, sebanyak 38,1 persen memilih Airlangga. Sebanyak 36,7 persen memilih Ganjar Pranowo dan sebanyak 10,1 persen memilih Prabowo Subianto, dan 5,6 persen memilih Anies Baswedan," ucap Ahmad Loksukon.

Sementara itu, hasil penelitian menunjukkan jika pemilu digelar hari ini maka Golkar mendapat 19,2 persen, PDIP 17,6 persen, Gerindra 17,4 persen, PKB 6,8 persen, Demokrat 6,2 persen, PKS 5,1 persen, Perindo 4,2 persen, PSI 3,9 persen, PPP 3,1 persen, NasDem 2,4 persen, dan PAN 2,3 persen.

"Hasil penelitian ini memberikan catatan-catatan sebaran suara pemilih Jokowi dan Prabowo, di mana pemilih keduanya lebih banyak menjatuhkan pilihan pada Airlangga karena mereka beralasan kemajuan ekonomi di era Jokowi tak lepas dari peran Airlangga yang sukses menjalankan visi misi pembangunan Jokowi," katanya.

Menanggapi hasil survei PSI ini, pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Kalimah Wasis Lestari menilai bahwa hasil survei capres ini cukup mengejutkan, mengingat nama Airlangga Hartarto jarang muncul dalam daftar potensial calon presiden 2024.

"Survei ini menarik untuk dilihat, terutama hasil yang menujukkan bahwa Ketum Golkar memiliki elektabilitas tertinggi dalam kontestasi Pemilu 2024. Meskipun demikian, terlepas dari hasil survei PSI, saya melihat bahwa ada baiknya Golkar turut mencalonkan Airlangga sebagai capres mengingat Golkar termasuk partai besar dan sudah seyogyanya memiliki kandidat dari partainya sendiri untuk ditampilkan," katanya.

Akan lebih menarik jika Airlangga menggandeng tokoh populer seperti Anies Baswedan atau Ridwan Kamil.

"Meskipun Anies telah didapuk oleh NasDem sebagai bacapres 2024, namun dinamika politik sedang dalam putaran yang sangat cepat," kata Kalimah kepada media, Senin (19/6).

Dia mengungkapkan seharusnya isu ini bisa menjadi daya jual bagi Airlanga Hartarto untuk memenangkan perhatian rakyat. Terutama prestasi ekonomi Indonesia yang berhasil bangkit pascapandemi.

"Sayangnya, selama ini yang paling banyak muncul di permukaan ialah Sri Mulyani yang menduduki jabatan sebagai Menteri Keuangan. Airlangga perlu untuk menunjukkan sejauh mana aksi yang dilakukan betul-betul berkontribusi dalam perekonomian negara. Selain itu, aktivitas simbolik seperti penghargaan dari Jokowi atas kinerja Airlangga bisa jadi salah satu upaya untuk menggeser lensa yang selama ini lebih menyorot Sri Mulyani ke arah Airlangga," ucap Kalimah.

Dia mengatakan ada peluang buat Airlangga untuk menang di pilpres, karena ketum Golkar itu akan jadi pilihan alternatif dengan segudang prestasi di bidang ekonomil.

"Airlangga Hartarto akan menjadi menu baru bagi pemilih untuk tidak kembali hanya diberhadapkan dengan pilihan koalisi pendukung PDIP dan Gerindra," katanya. (rhs/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nafsu Terapis SPA Melihat Anak Perempuan WN Australia Tak Bisa Dibendung


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler