jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini tengah gencar mengeruk sejumlah waduk guna antisipasi banjir ketika curah hujan tinggi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, selain pengerukan waduk, pihaknya juga secara intensif membersihkan saluran air.
BACA JUGA: Pemprov DKI Benahi Sejumlah Waduk di Jakarta Timur
"Anda bisa saksikan waduk-waduk Jakarta pengerukannya intensif sekali. Kemudian pembersihan semua saluran-saluran itu dilakukan. Ketiga organisir kegiatan antarinstansi pemerintah bila terjadi banjir," kata Anis di Menara Rajawali, Jakarta Selatan, Kamis (5/11).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan, saat ini kapasitas sistem drainase di Jakarta hanya dapat menampung air maksimal 100 milimeter per hari.
BACA JUGA: 2 Pelajar Perempuan Berkenalan dengan Lelaki, Dibawa ke Hotel, Hanya Dikasih Rp 50 Ribu
Anies memastikan Jakarta tidak akan banjir apabila curah hujan di bawah 100 milimeter per hari.
"Kapasitas sistem drainase maksimal 100 mm, karena itu kami sampaikan jajaran bila hujan di bawah 100 mm per hari tidak boleh banjir karena itu kapasitas kami," ujar Anies.
BACA JUGA: Begini Cara Pelaku Membantai Guru Ngaji Atikotul Mahya, Sadis, Keji
Namun, jika curah hujan di Jakarta seperti yang terjadi pada awal tahun 2020 yang mencapai 377 milimeter per hari, maka, ada dua indikator keberhasilan jajaran dalan menangani banjir.
"Apalagi bila awal tahun (2020) sampai 377 (milimeter) itu 3,5 kali lipat dari kapasitas drainase. Bila itu terjadi ada dua indikator keberhasilan, pertama, warga selamat. Kedua, (banjir) surut kurang dari enam jam," sambung Anies. (mcr1/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi