Begini Cara Pelaku Membantai Guru Ngaji Atikotul Mahya, Sadis, Keji

Kamis, 05 November 2020 – 09:38 WIB
Pelaku pembunuhan guru ngaji di Cibinong (tengah) akhirnya diringkus, Rabu (4/11). Foto: Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Kematian Atikotul Mahya (28), guru ngaji yang ditemukan tewas dalam sumur di Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor pada Selasa (3/11), akhirnya terungkap.

Selang satu hari dari penemuan jenazah, tim gabungan unit Reskrim Polsek Cibinong dan Polres Bogor berhasil mengungkap kasus pembunuhan mayat dalam sumur dalam waktu 26 jam pada Rabu (4/11).

BACA JUGA: Atikotul Mahya Tewas Dibunuh, Tanpa Busana, Pelakunya Ternyata

Keberhasilan pengungkapan kasus ini atas hasil kerja keras tim gabungan yang terlibat. Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil mengatakan, kasus pembunuhan ini terjadi berawal dari motif sakit hati.

“Dalam kurun waktu 26 jam kami berhasil mengungkap pelaku pembunuhan korban yang dimasukkan kedalam sumur setelah dibunuh oleh Pelaku,” ujar Kadek Vemil, Rabu (4/11).

BACA JUGA: Pengedar Narkoba yang Paling Dicari Akhirnya Ditangkap, Siapa Dia?

Menurutnya, pelaku merupakan suami dari pembantu rumah tangga korban berinisial K alias A, yang melakukan aksi kejinya. Berdasarkan keterangan pelaku, ia tega menghabisi nyawa korban karena sakit hati ditagih hutang senilai Rp1 juta.

“Jadi pelaku ini pernah meminjam uang kepada korban,” tutur Kadek.

Kadek menjelaskan, pelaku masuk dalam rumah korban pada Minggu (1/11) malam melalui jendela, kemudian pelaku menyekap mulut korban hingga terjatuh, lalu menginjak dan menendang bagian kepala dan leher korban hinga gigi bagian depan korban patah.

Setelah korban mengalami keadaan sekarat, lalu pelaku memasukkannya dalam sumur.

Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy mengapresiasi aksi cepat dalam pengungkapan kasus yang dilakukan oleh tim gabungan Polsek Cibinong.

“Hari ini kami bersama Polsek Cibinong berhasil mengungkap kasus pembunuhan mayat dalam sumur dalam waktu 26 jam. Tentunya saya sangat mengapresiasi kepada seluruh personil yang terlibat dalam pengungkapan kasus ini,” ujar AKBP Roland Ronaldy, Rabu.

Isak tangis dan teriakan histeris warga pecah, saat petugas mengevakuasi Atikotul Mahya (28).

Korban yang sehari-hari berprofesi sebagai guru di tempat pengajian anak di RT 05/04, Kelurahan Ciriung itu ditemukan tak bernyawa di dalam sumur.

Sebelumnya, korban dinyatakan menghilang selama dua hari, usai menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad bersama suami dan anaknya, Minggu (1/11).

“Almarhumah ditemukan di sumur sedalam 15 meter yang ada di rumahnya,” ujar salah satu tetangga, Edy Mulyono.

Menurut dia, karena acara berlangsung hingga malam hari maka korban memilih pulang lebih dahulu. Terlebih, anaknya masih berusia empat tahun dan satu lagi enam bulan.

Edy mengaku, pukul 21.36 WIB korban masih terlihat pulang ke rumahnya bersama kedua anaknya. “Karena saya masih berada di luar rumah saat itu,” ujarnya.

Ketika itu, kata dia, tak ada hal yang aneh karena suami istri tersebut aktif dalam kegiatan keagamaan. Sekitar pukul 22.01 WIB, Edy sempat mendengar ada suara samar samar teriakan. Namun, dirinya hanya mengira hanya keributan rumah tangga yang ada sebelah rumahnya tersebut.

“Kalau teriaknya di depan pasti saya datangi,” ucapnya.

Mulyadi menambahkan, sekitar pukul 23.00 WIB, suami korban Muhammad Kurniawan pulang ke rumahnya, tetapi mendapati rumah dalam keadaan terkunci. “Sempat digedor namun tak direspons, suaminya langsung dobrak pintu rumahnya, terapi istrinya tidak ada di rumah. Hanya ada anaknya sedang tertidur,” katanya.

Saat itu, suaminya sempat melaporkan kejadian ini kepada warga lain, dan melakukan pencarian ke beberapa tempat namun tidak ditemukan.

“Sempat dicari ke makam, sungai, sekitar kampung, ramai-ramai kita cari juga, dan sempat mencari ke sumur Senin (2/11). Namun, awalnya tak curiga ada di dalam sumur,” paparnya.

Pencarian terus dilakukan hingga keeseokan harinya, namun hasilnya nihil. Selasa (3/11) sekitar pukul 07:00, awalnya beberapa kerabat korban mengeluhkan air di rumah mengeluarkan aroma tak sedap.

Akhirnya, Mulyadi yang biasa menggali diminta untuk memeriksa sumur.

“Tolong pak lihatin sumur, airnya bau,” tiru permintaan keluarganya kepada Mulyadi.

Mulyadi mengatakan, dirinya bergegas memeriksa sumur, karena dikhawatirkan ada tikus yang mati.

“Di atas bantalan tutup sumur ada bercak darah, termasuk pipa keluar masuk sumur,” katanya.

Kondisi sumur, kata dia, dalam keadaan tertutup saat itu. Saat di buka, dirinya berinisiatif mengambil senter untuk melihat. Saat itu, dirinya mulai curiga karena menemukan benda yang mengambang. Saat diperhatikan lebih detail, Mulyadi memastikan jika benda yang berada di dalam sumur tersebut adalah almarhumah.

“Kondisinya belum mengambang, tapi sudah pasti itu manusia,” katanya saat ditemui di kediaman korban.

Mengetahui itu, ia langsung melaporkan kejadian itu kepada suami korban dan petugas. Saat dievakuasi tim Damkar Kabupaten Bogor, korban ditemukan hanya mengenakan celana dalam.

“Kepala posisinya ke bawah,” tukasnya. (ded/radarbogor)

 

 


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler