Anies Sebut Pendanaan Film Nasional Harus Jadi Bagian dari Investasi Negara

Sabtu, 20 Januari 2024 – 18:18 WIB
Anies Baswedan dalam diskusi Quo Vadis Perfilman Indonesia. Foto: Tim Media AMIN

jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menghadiri diskusi bersama sineas, insan perfilman hingga pelaku industri kreatif Indonesia dalam kegiatan bertajuk Quo Vadis di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1).

Ketika menjawab pertanyaan wartawan seusai acara, Anies mengungkapkan pandangannya bahwa pendanaan di perfilman nasional harus bersifat investasi.

BACA JUGA: Ceramah di Masjid Riayat Syah, Anies Baswedan Doakan Palestina Lepas dari Penjajahan

“Dalam diskusi ini bagaimana menumbuhkan ekosistem perfilman yang sehat, sehingga semua unsur dalam dunia perfilman bisa tumbuh dengan baik. Dari mulai aspek pendidikannya, produksinya, aspek distribusi, penghargaan itu bisa tumbuh dengan baik,” ujar dia.

Anies melihat industri film di Tanah Air potensinya amat besar. Kompetensinya, kata dia, tidak kalah dengan pelaku industri film di negara-negara yang dianggap maju dalam perfilman. 

BACA JUGA: Rekam Jejak Anies Baswedan Memajukan Perfilman Indonesia

Namun, banyak aspek regulasi yang belum memungkinkan mereka tumbuh dengan baik.

“Komitmen kami membangun ekosistem film Indonesia yang sehat, tujuannya membuat film Indonesia jadi tuan rumah di negeri sendiri dan tamu mempesona di negeri orang. Kesempatan itu ada,” ucap Anies.

BACA JUGA: Anies Mengenang Masa Kecil dan Kedekatannya dengan Perfilman

“Negara harus memandang pendanaan di bidang perfilman, di bidang kebudayaan, seperti juga bidang pendidikan dan kesehatan, itu adalah pendanaan yang sifatnya investasi. Karena sifatnya investasi, maka dia akan memberikan return (imbal hasil investasi, red). Return-nya memang tidak langsung, tidak segera, akan memberikan return yang besar dalam waktu yang agak panjang,” tegas Anies.

Dengan cara pandang seperti itu, kata dia, maka negara bisa mengalokasikan anggaran yang cukup supaya ekosistemnya menjadi sehat.

“Dengan ekosistem yang sehat, karya-karya yang baik akan muncul, kesejahteraan pelaku perfilman akan meningkat. Akhirnya, negara dan bangsa akan merasakan kemajuan yang didorong lewat industri perfilman,” pungkasnya. (jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler