Rekam Jejak Anies Baswedan Memajukan Perfilman Indonesia

Sabtu, 20 Januari 2024 – 14:49 WIB
Anies Baswedan. Foto: Tim Media AMIN

jpnn.com - JAKARTA- Calon presiden bernomor urut 1 Anies Baswedan menghadiri diskusi bersama sineas, insan perfilman, dan pelaku industri kreatif Indonesia.

Diskusi bertajuk Quo Vadis itu digelar di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1).

BACA JUGA: Anies Sebut Gagasan Perubahan untuk Meringankan Beban Ekonomi Keluarga Indonesia

Anies pun mengungkapkan rekam jejaknya dalam memajukan industri perfilman di Indonesia.

"Kalimat ini sesungguhnya muncul pertama kali ketika saya bertugas di Kemdikbud. Pada waktu itu dalam urusan kebudayaan dan perfilman. Kami ingin industri film Indonesia itu menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tamu memesona di negeri orang,” ujar Anies.

BACA JUGA: Ceramah di Masjid Riayat Syah, Anies Baswedan Doakan Palestina Lepas dari Penjajahan

Menurut Anies, kalimat itu munculnya pada saat berbicara perfilman.

“Untuk ini bisa dikerjakan. Menurut hemat kami, pemerintah harus menakar diri. Memiliki kewenangan, bukan berarti memiliki pengetahuan,” katanya.

BACA JUGA: Anies Siap Tangani Permasalahan Air Bersih di Batam

Anies mengungkapkan sejumlah hal yang telah dilakukan ketika mengemban amanah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI maupun Gubernur DKI Jakarta untuk memajukan dunia sinema nasional.

“Ketika di DKI kami dengan menggunakan PD Pasar Jaya memanfaatkan ruang-ruang di pasar untuk menjadi layar bagi pemutaran film-film Indonesia. Waktu itu kami juga melakukan kelas inspirasi sinema. Duta-duta film datang ke sekolah-sekolah dan berbagi pengalamannya,” ujarnya.

Anies pun mengungkapkan membentuk pusat atau badan film di Kemdikbud ketika itu.

“Itu badan yang sengaja dibuat, karena waktu itu saya melihat tidak ada kantor negara yang akan melakukannya. Saya membangun badan ini untuk menjadi channel-nya negara dengan industri perfilman,” tutur Anies.

Menurut dia, peran negara harus ditingkatkan dalam membangun budaya sinema di Indonesia.

“Harus ada komitmen fiskal yang cukup dari negara untuk investasi besar-besaran film nasional. Ketika kami bertugas kami ingin teman-teman merumuskan apa yang dikerjakan sekarang yang harus diteruskan, apa yang ada sekarang harus dikoreksi, dan apa yang harus dihentikan,” ujarnya.

Menurut Anies, tugas negara menyiapkan ekosistem yang sehat agar industri film bisa bertumbuh.

"Bibit yang bagus, kata dia, perlu tanah yang baik untuk bisa tumbuh dengan subur," katanya. (*/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler