Anies Sudah Buktikan di Jakarta, Contract Farming dengan Gapoktan Stabilkan Harga

Rabu, 20 Desember 2023 – 22:33 WIB
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan memaparkan visi dan misinya dalam Food and Agriculture Summit III di IPB Bogor, Senin (18/12/2023). Foto: dok Timnas AMIN

jpnn.com, BOGOR - Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan memaparkan visi dan misinya dalam Food and Agriculture Summit III di IPB Bogor.

Anies mengungkapkan, agenda strategis pertanian, perkebunan, kehutanan, dan peternakan terdiri dari bagian upstream (hulu), lalu downstream (hilir), dan ada bagian tengahnya.

BACA JUGA: Anies Paparkan 5 Pilar Utama Revolusi Agromaritim: Ada SDM sampai Reindustrialisasi

“Upstream (hulu) dalam bentuk intensifikasi produksi, downstream bagaimana harga terjangkau, dan di bagian tengah tata niaganya dibereskan,” ujar Anies, Senin (18/12).

Untuk intensifikasi, Anies melihat perlunya melakukan redistribusi dan sertifikasi lahan pertanian, perkebuhan, dan kehutanan sosial.

BACA JUGA: Anies Baswedan: Hanya Nomor 1 yang Punya Visi Misi Agromaritim

“Ini kalau ketemu di banyak tempat dirasakan sebagai masalah. Lalu konsolidasi lahan hasil pertanian melalui cooperative farming yang bisa kita kerjakan di sisi intensifikasi,” ujar dia.

Anies menilai efisiensi rantai pasok, kepastian pembelian melalui contract farming mulai perlu diintensifkan.

BACA JUGA: Simak! Inilah Konsep Food Estate Versi Anies Baswedan, Ada 5 Pendekatan

“Kami sendiri ketika di Jakarta mempraktikkan contract farming ini dengan gapoktan-gapoktan di berbagai wilayah di Indonesia. Dan membantu sekali bagi Jakarta untuk menstabilkan harga,” papar Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, walaupun Tjipinang Food Station itu secara kontrol pasar sekitar 7-8 persen, tetapi 7-8 persen itu yang membantu stabilitas harga di Jakarta.

“Karena fluktuasi, volatilitas di situ berdampak pada keseluruhan harga beras di Jakarta. Harga beras di Jakarta berdampak pada harga beras di Indonesia.”

Anies juga menyoroti modernisasi penyimpanan dan optimalisasi resi gudang dan perbaikan infrastruktur terutama jalan desa.

“Kita menemukan jalan tak berbayar perhatiannya kurang. Tapi jalan berbayar dapat perhatian yang banyak,” terang Anies.

Anies pun ingin melakukan perubahan dengan memberikan perhatian yang setara antara jalan berbayar dan jalan tak berbayar, khususnya ke sentra-sentra yang menghasilkan industri, baik pertanian secara makro maupun industri-industri lain.

Anies juga menginginkan keterjangkauan harga kebutuhan pokok menjadi agenda strategisnya ke depan.

“Kami melihat transparansi harga melalui sistem informasi pangan itu menjadi salah satu hal yang perlu kita eksplor. Subsidi harga konsumen atas komoditas tertentu dan stabilitasi harga kebutuhan pokok menjelang hari besar,” ujar dia.

“Ini ujungnya supply demand. Ketika kita tidak memikirkan ini secara sistemik, maka problem lonjakan harga tidak akan pernah selesai,” pungkasnya. (jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler