jpnn.com - jpnn.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa untuk meningkatkan kompetensi aparatur sipil negara (ASN) tidak cukup dengan pendekatan good governance. Menurutnya, harus ada partisipasi masyarakat untuk mewujudkan ASN yang berkompetensi.
Berbicara dalam debat Calon Gubernur DKI di Jakarta, Jumat (27/1) malam, Anies menyatakan bahwa pendekatan good governance merupakan model tahun 1990-an. Sementara sekarang eranya sudah berbeda.
BACA JUGA: Antasari Azhar Ikut Nonton Debat Pilkada DKI
“Kalau sekarang harus open governance. Artinya, masyarakat dan pemerintah bersama membangun wilayah,” katanya dalam debat bertema Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik, Perencanaan Tata Ruang dan Wilayah.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) itu mengatakan, pendekatan itulah yang bisa membuat masyarakat dan pemerintah bekerja bersama-sama. Sedangkan untuk meningkatkan profesionalisme birokrasi, katanya, tidak bisa dilakukan hanya dengan memberikan iming-iming tunjangan kinerja.
BACA JUGA: Inilah 4 Orang Penyusun Materi Debat Cagub DKI
Anies mengakui, tunjangan kinerja memang hal baik. Namun, yang tak kalah penting adalah membangun budaya kerja.
“Pemimpin harus merangkul bukan memukul, mendorong bukan menurunkan motivasi,” kata calon gubernur yang berpasangan dengan Sandiaga Uno itu.
Menurut Anies, untuk membereskan kompetensi harus melibatkan publik. Pemimpin harus bisa memberi arah, motivasi, menyiapkan pelatihan terus menerus sesuai bidang. Pengembangan kompetensi harus dilakukan dengan mengaitkan bidang yang dikerjakan.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Ini Alasan Debat Angkat Tema Reformasi Birokrasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Cara Annisa agar Mas Agus Semangat Berdebat
Redaktur & Reporter : Boy