Anies Teken Pakta Integritas Ijtima Ulama, Gus Maksum Pastikan Kiai NU Tetap Dukung AMIN

Sabtu, 16 Desember 2023 – 10:20 WIB
Pasangan capres-cawapres Pilpres 2024 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar atau AMIN menghadiri Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2023). Foto: Tim Media AMIN

jpnn.com, SURABAYA - Co-Captain Timnas AMIN KH Maksum Faqih alias Gus Maksum mengatakan dukungan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) kepada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tidak terpengaruh sama sekali oleh langkah pasangan itu meneken pakta integritas hasil Ijtima Ulama.

Malahan, klaim dia, banyak kiai-kiai berpengaruh NU sudah masuk barisan pendukung pasangan calon nomor urut 1.

BACA JUGA: Ulama Ukraina Bertemu Delegasi Masyarakat Sipil Indonesia, Ungkap Perlakuan Rusia

Pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban itu mengecam pihak-pihak yang mengaitkan dukungan para pemuka agama kepada AMIN dengan politik identitas dan ekstremisme. 

“Narasi dan framing yang dibuat seolah-olah dukungan dari ulama itu politik identitas atau dikaitkan dengan garis keras adalah sangat tidak masuk akal. Upaya menggiring opini publik bahwa AMIN didukung oleh sebagian kalangan garis kelas jelas kelir,” terang KH Maksum Faqih, Sabtu (16/12).

BACA JUGA: Kiai, Ulama dan Habaib Jambi Mendoakan Anies Baswedan Jadi Presiden

Gus Maksum balik menuding pihak-pihak tersebut dikendalikan oligarki yang tak menginginkan Anies Baswedan jadi pemimpin negeri.

Menurut dia, gelombang dukungan ulama yang terus tumbuh pasti membuat oligarki kebakaran jenggot. 

BACA JUGA: Ini 13 Poin Pakta Integritas Ijtima Ulama yang Diteken Anies-Muhaimin, Ada soal Revolusi Akhlak

Gus Maksum pun menilai tuduhan politik identitas ini dilontarkan oleh orang-orang yang tidak mengerti kehidupan beragam.

“Harapan saya, jangan menggunakan narasi yang tendensius untuk menjatuhkan AMIN. Tidak perlu mempertanyakan apakah itu ulama NU atau ulama lainnya, termasuk ulama yang tergabung dalam ijtima ulama, karena memang dukungan ulama untuk AMIN dari hari ke hari makin tak terbendung,” papar dia.

Begitu pula, ungkap Gus Maksum, tidak perlu mempertanyakan kesepakatan pakta integritas AMIN dengan ijtima ulama.

“Pakta integritas itu baik, karena merupakan komitmen calon pemimpin terhadap kesejahteraan rakyat dan kemaslahatan bangsa. Monggo poin-poin dari pakta integritas yang valid dan sudah disepakati AMIN dibaca baik-baik. Jangan berpikiran negatif dulu. Jangan-jangan itu narasi yang lama,” ujar dia.

Gus Maksum menegaskan pasangan AMIN adalah satu-satunya paslon yang notabene berlatarbelakang santri. Karena itu, AMIN tentu akan taat terhadap para kiai dan ulama.

“Karena wajib bagi seorang pemimpin mengikuti fatwa yang baik dari para ulama dan menghasilkan kemaslahatan untuk bangsa,” ujar dia.

Gus Maksum menyatakan bahwa menggiring opini khilafah terhadap AMIN sangat keliru.

Dia menyebut ini upaya dari orang-orang berpikiran sempit dan tidak memahami isu yang mereka suarakan.

“Intinya, saya dan para ulama NU lainnya tidak mempersoalkan kesepakatan dengan ijtima ulama tersebut. Tidak ada politik identitas, tidak ada memihak kepada salah satu golongan, dan isi pakta itu juga tidak mengkhususkan hanya kepada umat Islam, tetapi seluruh rakyat Indonesia, memperbaiki kesejahteraan dan melindungi kedaulatan ekonomi, kekayaan alam Indonesia, dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” lanjut Gus Maksum.

Gus Maksum pun meminta semua pihak tidak perlu membuat keruh situasi yang sudah baik saat ini.

“Berpikir positif saja. Kita harus punya pikiran dan hati yang bersih untuk memilih calon yang punya integritas teruji. Jangan banyak menggoreng-goreng, karena terlalu banyak makan gorengan itu tidak baik untuk kesehatan,” pungkas Gus Maksum. (jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler