jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa selama pengendalian pandemi virus corona belum tuntas dilakukan, maka perekonomian Ibu Kota akan tetap terganggu.
Anies pun mengakui bahwa pengendalian Covid-19 di Jakarta belum tuntas sehingga berdampak pada angka pengangguran yang melonjak.
BACA JUGA: Gubernur Anies Berencana Bangun Jalur Sepeda hingga 500 Km
"Selama krisis kesehatan ini belum tuntas pengendaliannya, maka kita akan selalu menyisihkan dampak ekonominya. Dan dampaknya, salah satunya adalah serapan tenaga kerja, ketersediaan lapangan kerja terganggu," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (6/11).
Anies menjelaskan, pemerintah harus dapat meningkatkan pelaksanaan 3T (tracing, testing, dan treatment). Selain itu masyarakat juga harus disiplin menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
BACA JUGA: Anies Sebut Jakarta Tidak Akan Banjir Apabila
Dua hal itu sangat penting, apabila bisa terlaksana dengan baik dan maksimal, maka penanganan kasus virus corona akan terkendali sehingga bepengaruh baik untuk perekonomian.
"Masyarakat juga perlu 3M dengan serius. Memakai masker secara konsisten, cuci tangan rutin, jaga jarak. Ini sama-sama tujuan untuk penularan Covid-19 ini terkendali. Nanti efeknya pada perekonimian," ujar Anies.
BACA JUGA: Anies Memastikan Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 di Tempat Pengungsian Banjir
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat jumlah pengangguran di Ibu Kota melonjak menjadi 572.780 orang per Agustus 2020 akibat pandemi Covid-19.
Jumlah tersebut meningkat 4,4 persen jika dibandingkan pada Agustus 2019.
"Bila dibandingkan dengan keadaan Agustus tahun lalu, pengangguran DKI Jakarta naik 4,41 persen atau bertambah 233.378 orang," tulis BPS DKI Jakarta dalam keterangan tertulis, Kamis (5/11). (mcr1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi