PERHELATAN Superliga 2013 kembali diadakan di Surabaya. Event dua tahunan tersebut akan diadakan di DBL Arena pada 3-9 Februari mendatang. Surabaya kembali didapuk sebagai tuan rumah karena publik Surabaya dianggap lebih meminati bulu tangkis.
Ini adalah kali kedua Surabaya dijadikan sebagai tuan rumah. Sebelumnya apda 2011, Surabaya sukses menjadi tuan rumah. Kepada Jawa Pos (induk JPNN), Direktur Superliga Yossi Rosimin mengatakan bahwa Ibu Kota Jawa Timur ini dinilai paling memenuhi kriteria dilihat dari segi antusiasme penonton dan kondisi lapangan.
"Kami sudah berusaha mencari alternatif kota lain, yaitu Bandung dan Palembang. Tapi, GOR di Bandung kurang memadai. Kapasitas penontonnya kecil dan lapangan tidak terlalu luas. Sedangkan di Palembang, meskipun kondisi GOR-nya mirip Surabaya, namun antusias penontonnya masih kalah jauh," paparnya.
Pada 2007 Superliga kali pertama diadakan di Jakarta. Saat itu animo penonton memang tidak terlalu tinggi. Kemudian 2009, perhelatan ini sempat vakum karena jadwal PBSI yang padat.
Kepala Bidang Perwasitan dan Pertandingan PB PBSI, Eddyanto Sabarudin mengatakan bahwa bulu tangkis lebih diminati oleh public Surabaya dibanding Jakarta. "Jakarta sepi kalau ada event seperti ini. Kalau di Surabaya penonton lebih ramai. Apalagi ini banyak pemain bintang yang akan bertanding," ujarnya.
Eddy mengatakan bahwa Superliga tahun ini akan lebih bergairah. Selain hadiah yang lebih berlimpah, Superliga 2013 ini juga akan menyuguhkan persaingan yang lebih sengit. Ya, ikut sertanya lima klub asing pada putaran Superliga ini membuat klub-klub Indonesia harus hati-hati.
Sebab, lima klub asing seperti Korean Gingseng Corporation (KGC), Tonami Jepang, Unisys Jepang, Malaysia Tigers, dan Renesas Jepang diperkuat oleh para pebulu tangkis nasional mereka. Misalnya, Bae Yeon Ju dari KGC. Dia pernah membela Korea dalam perhelatan piala Uber dan Olimpiade London 2012 lalu.
"Putaran lalu tak pernah ada klub asing yang ikut. Selain persaingan akan lebih ketat, banyak bintang bulu tangkis yang akan menghibur publik Surabaya dengan permainan apik mereka," pungkasnya. (ovi)
Ini adalah kali kedua Surabaya dijadikan sebagai tuan rumah. Sebelumnya apda 2011, Surabaya sukses menjadi tuan rumah. Kepada Jawa Pos (induk JPNN), Direktur Superliga Yossi Rosimin mengatakan bahwa Ibu Kota Jawa Timur ini dinilai paling memenuhi kriteria dilihat dari segi antusiasme penonton dan kondisi lapangan.
"Kami sudah berusaha mencari alternatif kota lain, yaitu Bandung dan Palembang. Tapi, GOR di Bandung kurang memadai. Kapasitas penontonnya kecil dan lapangan tidak terlalu luas. Sedangkan di Palembang, meskipun kondisi GOR-nya mirip Surabaya, namun antusias penontonnya masih kalah jauh," paparnya.
Pada 2007 Superliga kali pertama diadakan di Jakarta. Saat itu animo penonton memang tidak terlalu tinggi. Kemudian 2009, perhelatan ini sempat vakum karena jadwal PBSI yang padat.
Kepala Bidang Perwasitan dan Pertandingan PB PBSI, Eddyanto Sabarudin mengatakan bahwa bulu tangkis lebih diminati oleh public Surabaya dibanding Jakarta. "Jakarta sepi kalau ada event seperti ini. Kalau di Surabaya penonton lebih ramai. Apalagi ini banyak pemain bintang yang akan bertanding," ujarnya.
Eddy mengatakan bahwa Superliga tahun ini akan lebih bergairah. Selain hadiah yang lebih berlimpah, Superliga 2013 ini juga akan menyuguhkan persaingan yang lebih sengit. Ya, ikut sertanya lima klub asing pada putaran Superliga ini membuat klub-klub Indonesia harus hati-hati.
Sebab, lima klub asing seperti Korean Gingseng Corporation (KGC), Tonami Jepang, Unisys Jepang, Malaysia Tigers, dan Renesas Jepang diperkuat oleh para pebulu tangkis nasional mereka. Misalnya, Bae Yeon Ju dari KGC. Dia pernah membela Korea dalam perhelatan piala Uber dan Olimpiade London 2012 lalu.
"Putaran lalu tak pernah ada klub asing yang ikut. Selain persaingan akan lebih ketat, banyak bintang bulu tangkis yang akan menghibur publik Surabaya dengan permainan apik mereka," pungkasnya. (ovi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Habiskan Rp1,3 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi