Anindya Bakrie: Industri Televisi FTA Harus Mampu Pertahankan Bisnis secara Berdampingan

Kamis, 30 Mei 2019 – 04:40 WIB
Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk (IDX-Viva) Anindya Novyan Bakrie (tengah) usai RUPS. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Tidak bisa dipungkiri bahwa 2018 merupakan tahun penuh tantangan bagi industri televisi free-to-air (FTA) di Indonesia. Berdasarkan estimasi Media Partners Asia, belanja iklan televisi hanya sedikit meningkat, dengan laju pertumbuhan sebesar satu digit. Itu pun di angka yang rendah, yakni 2,6 persen.

Sementara itu persaingan media digital terus meningkat sejalan dengan perubahan pola konsumsi media di lingkup global. Saat ini menurut survei Nielsen, lebih dari 95 persen pemirsa media di Indonesia terbiasa mengkonsumsi media secara bersamaan melalui lebih dari satu saluran, yaitu televisi dan internet.

BACA JUGA: Generasi Milenial Diminta Manfaatkan Media Digital untuk Promosikan Wisata Lokal

Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk (IDX-Viva) Anindya Novyan Bakrie mengungkapkan, sejalan dengan geliat revolusi digital di Indonesia, industri televisi FTA harus mampu memertahankan bisnis secara berdampingan. Asalkan, televisi FTA bisa menyajikan konten menarik dan relevan yang dapat dinikmati diberbagai platform, sehingga menambah jangkauan pemirsa.

"Dapat saya pastikan Viva tidak menutup mata dalam menghadapi tantangan-tantangan ini. Faktanya, selama beberapa tahun terakhir kami telah melakukan persiapan guna menyambut revolusi digital," ujar Anindya usai RUPS Tahunan di Bakrie Tower Kompleks Rasuna Epicentrum Jakarta, Rabu (29/5).

BACA JUGA: Pengusaha Indonesia Resmi Miliki Sahan di Klub Oxford United

BACA JUGA: 14 Investor Siap Tanam Modal di Kepulauan Derawan

Selama 2018, ANTV berhasil memertahankan peringkat sebagai stasiun televisi Tier-1 FTA dengan pencapaian rata-rata pangsa pemirsa sebesar 13,6 persen dan 10,7 persen April 2019.

BACA JUGA: PRSI Jadikan Festival Akuatik 2017 Ajang Seleksi Atlet

Keberhasilan ini ditopang oleh perpaduan konten lokal dan asing seperti program Jodoh Wasiat Bapak, Menembus Mata Bathin, Masjid Tak Dirindukan, Pesbuker, Dev & Sona, Chandra Nandini, Marsha and The Bear hingga program news and sport Jejak Kriminal.

“ANTV mampu merespons secara cepat kondisi tersebut sehingga ANTV bisa mencapai TVS sebesar 13,6 untuk tahun 2018 yang mendukung statusnya sebagai stasiun Tier-1 selama lima tahun berturut-turut,” jelas Anindya.

Sedangkan tvOne memberikan kontribusi positif tetap mengungguli pesaing dengan capaian TVS yang cukup jauh di atas pesaing, yakni sebesar 3,4 untuk pemirsa TV berita serta peringkat 1 di slot berita primetime dan program olahraga andalannya.

“Sejak olahraga beladiri andalan One Pride Mixed Martial Arts (MMA) ditayangkan, program ini menjadi peringkat teratas dan menghentak animo masyarakat dengan banyak berdirinya sasana-sasana beladiri (boxing camp) yang semakin berkembang. Sehingga tvOne semakin mendapatkan tempat dihati pemirsanya. Terlebih lagi One Pride MMA kemudian menjalin kemitraan bersama Ultimate Fighting Championship (UFC) begitu juga dengan program Breaking News yang menjadi referensi utama bagi pemirsa di seluruh tanah air,” beber Anindya

Bisnis digital Viva saat ini sedang bertumbuh pesat dan melengkapi televisi FTA sebagai bisnis inti. Portal digital viva.co.id mencatat rata-rata jumlah pengunjung lebih dari 16 juta setiap bulan dengan rata-rata 89,7 juta kunjungan halaman setiap bulan.

Keberhasilan Viva dalam menjalankan strategi tersebut dibuktikan keberhasilan tvOne yang pada 2018 mendapatkan dana dari Google News Initiative YouTube Innovation Funding, yang menunjukkan konten tvOne memang menarik.

“TvOne kemudian mengembangkan multi channel melalui YouTube dengan konten-konten andalan tvOne seperti ILC, Damai Indonesiaku, One Pride Pro Never Quit-Indonesian MMA, dan Talkshow tvOne. Selain itu, tvOne juga menayangkan program web series di channel YouTubenya, antara lain web series Rindu dan web series Ingin,” jelas Anindya.

Sementara itu konten ANTV dapat dinikmati melalui website www.antvklik.com. Di mana ANTV mengembangkan multi channel serupa melalui YouTube seperti Best Pesbuker, Klik Bocah, Klik Misteri. Selain juga web series seperti web series Cek Kontrakan Sebelah, web series Maya dan web series 29 Maret.

Anindya menambahkan dengan penyajian konten-konten menarik dari ANTV dan tvOne bisa dinikmati diberbagai platform, diharapkan menjangkau khalayak secara luas terutama generasi muda dan semakin diperkuat melalui konten media sosial yang solid. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahaan Milik Bakrie Raih Pendapatan Rp 2,68 Triliun


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler