Anindya Ingin Ulos Mendunia

Senin, 27 April 2015 – 06:48 WIB
Puteri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri . Foto: Dokumen Jawa Pos

jpnn.com - MEDAN - Puteri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri mengaku bangga dan akan membawa ulos di kancah internasional. Hal itu disampaikan Anindya saat menghadiri Medan Fashion Culture Festival (MFCF) 2015 yang digelar di Atrium Centre Point, Minggu (26/4).

Acara yang mempromosikan berbagai jenis hasil rancangan kain tenun asal Sumatera Utara (Sumut), seperti songket Melayu dan tenun Ulos, menghadirkan parade hasil rancangan tenun 25 desainer Indonesia yang diperagakan 60 model.

BACA JUGA: Ini Rahasia Cantik hingga Usia 40 Tahun ala Maudy Koesnaedy

"Saya sangat senang bisa berkunjung ke Kota Medan untuk ketiga kalinya. Karena, Medan memiliki potensi yang sangat luar biasa dari berbagai bidang, mulai dari SDM, pariwisata, budaya, penataan kotanya hingga kulinernya yang patut dibanggakan," kata wanita yang sering disapa Anin ini.

Menurutnya, salah satu potensi tersebut adalah sumber daya wanita Medan yang sangat pekerja keras, kuat. Selain itu, sangat menjaga dan melestarikan budayanya.

BACA JUGA: Godaan Terbesar Maria Selena

"Saya mengucapkan terima kasih kepada MFCF 2015 yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa ikut serta dalam membantu dan mendukung mengangkat kebudayaan Sumatera Utara, khususnya ulos yang sangat memiliki nilai sejarah luar biasa," tuturnya.

Anin berharap, dirinya bisa membawa ulos ke kancah internasional seperti kebaya dan batik yang sudah punya nama.

BACA JUGA: Julie Estelle Nonton Filkop Gandeng Wawan

"Saya optimistis dan yakin Medan merupakan kota yang sangat memiliki potensi untuk dapat memperkenalkan budaya Indonesia di dunia," ungkapnya.

Desainer asal Sumut yang juga penggagas acara tersebut, Torang Sitorus mengatakan, ajang ini digelar untuk mengenalkan potensi kain tenun dari beberapa kabupaten dan kota di Sumut agar dapat diperhitungkan dalam perkembangan fashion nasional dan internasional.

"Saya sebagai putra asli Sumut ingin memberikan sesuatu yang berharga bagi daerah saya sendiri. Ini mimpi saya dan teman-teman saya pun mendukung hal tersebut," ungkap Torang.

Dia menuturkan, kecintaan terhadap kain tenun Sumut sebelumnya telah dibuktikan dengan mendirikan museum kain tenun tradisional pertama di Medan, bernama Sumatra Loom Gallery.

"Saya benar-benar ingin masyarakat Sumut tidak melupakan produk budaya aslinya. Mudah-mudahan acara ini dapat menjadi agenda tahunan di Sumut dengan dukungan pemerintah daerah," imbuhnya.(ris/adz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Maudy Koenaedy Masih Cantik di Umur 40, Ini Rahasianya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler