Anis Tega Bobol Brankas Panti Asuhan

Kamis, 21 Desember 2017 – 22:37 WIB
Uang. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Uang memang kadang bisa membuat gelap mata. Setidaknya, itulah yang terjadi pada Muhammad Anis.

Pria 29 tahun tersebut nekat membobol brankas yayasan panti asuhan tempatnya bekerja. Dia pun sempat melarikan uang Rp 277 juta.

BACA JUGA: Rotua Dirampok Tetangga Sendiri, Wajahnya Dibacok

Anis ditangkap di rumahnya di kawasan Mojowarno, Jombang, Jawa Timur. Dia ditangkap dalam waktu enam jam saja.

Anis adalah satu-satunya orang terakhir yang diketahui berada di dekat brankas.

BACA JUGA: Bareskrim Polri Gagalkan Peredaran 100 Kg Sabu-Sabu

Selain itu, dia langsung menghilang begitu brankas panti asuhan di kawasan Bendulmerisi tersebut dibobol.

''Kamu ini sarjana, tapi kelakuanmu kayak sindikat profesional,'' ujar Kapolsek Wonocolo Kompol Budi Nurtjahjo kepada Anis saat rilis pengungkapan kasus tersebut.

BACA JUGA: Penting! Ini Cara Membedakan Sabu-sabu Cair dengan Air Biasa

Budi geram karena pemuda yang sempat mengenyam pendidikan di sebuah universitas negeri di Surabaya itu nekat jadi maling kelas kakap.

''Nggak malu kamu sama orang tuamu, sudah menyekolahkan tinggi-tinggi cuma jadi maling,'' ucapnya geram.

Nadanya semakin meninggi saat menceritakan kronologi pencurian kelas berat tersebut.

Ternyata, Anis tidak hanya mencuri brankas. Tetapi juga melarikan sebuah mobil Toyota Avanza yang disewa.

Anis diketahui bekerja di panti tersebut sejak tahun lalu. Dia diperbantukan sebagai tenaga operasional.

Tugasnya membimbing para penghuni panti asuhan dan membantu operasional panti tersebut.

''Ya bisa dibilang ustad di situ,'' ujar Kanitreskrim Polsek Wonocolo Ipda Mudjiani.

Pelaku berusia 29 tahun itu mengaku gelap mata saat melihat tumpukan uang di dalam brankas abu-abu.

Dia beserta sejumlah pengurus panti diminta menghitung seluruh uang donasi pada Jumat (15/12).

Rencananya, uang tersebut dibagikan ke sejumlah panti asuhan lain. ''Jadi, uangnya dikum pulkan di Bendulmerisi, lalu dibagi ke panti lain,'' jelas Budi.

Minggu malam (17/12) dia men curi brankas tersebut. Besi penyimpanan seberat 70 kg itu diangkut ke dalam mobil.

Kendaraan terse but diparkir hingga keesokan ha rinya. Tepat di depan kantor yayasan.

Tidak ada yang mengetahui niat jahat pelaku. Sebab, dia diper caya sebagai pengurus yang tinggal sendiri di dalam panti.

''Semua orang percaya sama dia, kan keesokan hari duitnya mau dibagi ke panti lain,'' papar Budi.

Bermodal kepercayaan mutlak itu, Senin siang (18/12) dia langsung kabur dengan mengen darai mobil sewaannya.

Mobil itu dipacu menuju rumahnya di Desa Gondek, Mojowarno, Jombang. Sambil semringah, dia berkhayal akan jadi orang kaya dadakan.

Menurut dia, uang donasi yang dicuri itu hendak digunakan untuk membayar utang Rp 10 juta. Sisanya akan dipakai untuk modal usaha.

''Buat nyenengin bapak-ibu juga,'' ucapnya. Budi segera menyambarnya dengan nada tinggi. Muka mantan Kaur Monitor Bidhumas Polda Jatim itu memerah.

''Kamu mau ngajak orang tuamu jalan-jalan pakai uang panas, iya?'' tutur nya.

Anis tidak menjawab. Dia semakin tenggelam dalam lamunan. ''Maaf, Pak,'' ucapnya lirih.

Saat tiba di rumahnya, brankas itu dibawa ke dalam kamar.

Dia me minjam gerinda milik tetangganya. Dengan suara berisik, dia berupaya merusak pintu brankas yang terkunci itu.

Dia melubangi pintu baja tersebut dengan ukuran sekitar 15 x 15 cm.

Di dalamnya berisi puluhan amplop hijau muda. Isinya uang donasi yang diambil pemilik yayasan dari sebuah bank.

Selain itu, terdapat 100 lembar surat penting. Isinya tentang nota penyerahan uang dan kerja sama dari sejumlah pihak.

''Ada meterainya itu suratnya. Meterai 6000,'' jelas polisi yang sempat mengenyam pendidikan pascasarjana di Universitas Brawijaya tersebut.

Seluruh isi brankas dikeluarkan. Dia menyimpannya dalam sebuah lemari kayu di kamarnya.

Sekitar pukul 18.00 dia berniat kembali ke Surabaya. Tidak lupa, dia menyiapkan sejumlah alas an untuk mengelak saat ditanyai ketika tiba di panti asuhan.

Namun, rencana itu gagal total. Pemilik yayasan melapor ke Mapolsek Wonocolo sejak siang. Dari hasil olah TKP, polisi curiga pada Anis. (mir/c15/ano/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Cara Diskotek MG Club Menutupi Pabrik Narkoba Cair


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler