jpnn.com, MATARAM - Dua orang pelajar perempuan yang terseret banjir saat berwisata ke air terjun Kalate Mbira ditemukan meninggal dunia di Desa Sie, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Selasa, sekitar pukul 16.30 Wita.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram Nanang Sigit PH yang dihubungi Selasa malam, menyebutkan dua pelajar perempuan yang menjadi korban tersebut merupakan warga RT. 14 RW. 04 Desa Sie.
BACA JUGA: Anak Gadis 16 Tahun Menjadi Korban Pencabulan Tetangganya Sendiri, Begini Ceritanya
"Korban pertama bernama Meilani Fadillah (15), ditemukan sekitar pukul 18.00 Wita, disusul Melati Bilqis (15), pukul 20.30 Wita," katanya.
Ia mengatakan korban pertama yang biasa dipanggil Anis, ditemukan sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian, sedangkan korban kedua (Bilqis) sekitar 500 meter dari lokasi penemuan pertama.
BACA JUGA: Oknum Honorer Ini Tak Berkutik Saat Dijemput Polisi dari Kantornya, Lihat Tuh
"Seluruh korban telah dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumah duka," ujarnya.
Sebelumnya, Melati Bilqis, dan Meilani Fadillah, bersama teman-temannya pergi ke lokasi kejadian yang berada di wilayah perbukitan, tepatnya sebelah utara Dusun Diha, Desa Sie.
BACA JUGA: Dua Wisatawan asal Semarang Hilang di Perairan Laut Banyuwangi
Saat berada di bawah air terjun, tiba-tiba air bah menerjang. Mereka (Anis dan Bilqis) terseret arus dan tenggelam. Sedangkan teman-temannya berhasil menyelamatkan diri dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak keluarga korban.
Pos SAR Bima mendapatkan laporan peristiwa tersebut dari salah seorang anggota Polres Bima, Yamin. Laporan kemudian diteruskan ke Kantor Basarnas Mataram.
Berdasarkan laporan tersebut , Basarnas Mataram mengerahkan Tim Rescue Pos SAR Bima, untuk melakukan pencarian bersama unsur lainnya yang sudah berada di lokasi kejadian.
BACA JUGA: Anak Gadis 16 Tahun Menjadi Korban Pencabulan Tetangganya Sendiri, Begini Ceritanya
"Setelah beberapa jam pencarian, seluruh korban telah ditemukan. Operasi SAR (pencarian dan pertolongan) ditutup," kata Nanang.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi