jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menyebut ada tiga jenis pemimpin yang terlahir dalam kondisi krisis. Mereka adalah sosok pemimpin yang gagal, para pelawak, dan pembaharuan.
Menurut dia, Indonesia justru banyak menciptakan para pelawak ketika Indonesia diterpa krisis berkepanjangan.
BACA JUGA: Politikus Gelora Ini Ingatkan Indonesia Jangan Sampai Seperti Sri Lanka
"Bangsa ini yang paling banyak memproduksi anekdot, jadi, pelawak di muka bumi ini. Melahirkan para pelawak saat krisis," kata Anis Matta melalui keterangan pers yang dibagikan DPN Gelora, Kamis (26/5).
Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu mengatakan pemimpin jenis pelawak tidak memiliki solusi ketika negara dihantam krisis. Pemimpin jenis ini hanya bisa menertawakan krisis.
BACA JUGA: Besok, 60 Ribu Buruh Akan Turun ke Stadion Gelora Bung Karno
"Seorang pelawak akan melawan krisis yang semakin berat dengan menertawakan beban hidupnya, karena tidak mempunyai solusi apa pun untuk mengakhiri krisis," ungkap Anis Matta.
Dia pun tidak heran Indonesia selalu mengatasi masalah dengan masalah baru.
BACA JUGA: Partai Gelora Siap Menghadapi Proses Verifikasi Parpol Peserta Pemilu 2024
Mantan presiden PKS itu menilai para pemimpin di tanah air tidak punya solusi dalam mengatasi krisis.
"Lahirnya para pelawak di tengah krisis ini menunjukkan bahwa secara emosional, kognitif, dan psikologis tidak menyelesaikan krisis,. Karena krisis ini dianggap tidak terlalu berat, kita tertawain itu krisis," ujar Anis Matta.
Mantan Wakil Ketua DPR itu mengatakan Indonesia ke depan wajib melahirkan pemimpin yang bukan sekadar melawak ketika tanah air diterpa krisis.
Partai Gelora, kata Anis Matta, akan mendorong lahirnya pemimpin baru yang memiliki ide-ide segar membawa Indonesia selamat dari krisis.
"Insyaallah Partai Gelora menjadi jawaban dari krisis tersebut," ungkapnya.
Anis Matta mengatakan bahwa Pemilu 2024 menjadi cara bagi parpolnya untuk tampil dan membawa para pemimpin yang memiliki ide segar untuk Indonesia.
"Pada 2024 menjadi momentum pergantian sistem kepemimpinan global atau tatanan dunia, yang lama akan diganti dengan yang baru," ujar dia. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat, Gelora Semangat Irjen Iqbal Kukuhkan Tunggul Batalion C Brimob Bhara Daksa Narasinga
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan