jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Kebijakan Publik DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Achmad Nur Hidayat menyebut Indonesia mulai merasakan efek domino dari konflik Rusia dan Ukraina. Inflasi pun mulai terjadi di tanah air.
Hal tersebut diawali dengan naiknya harga BBM naik secara signifikan, mulai dari Pertamax dan Pertalite. Dampaknya, terjadi kenaikan harga komoditas lainnya.
BACA JUGA: Saat Jokowi Ambil Posisi Tengah dan Dapat Kesempatan Pertama Membalas Joe Biden
"Inflasi ini menjadi tantangan bagi ekonomi Indonesia ke depan," kata Mat Nur sapaan Achmad Nur Hidayat dalam keterangan persnya, Jumat (13/5).
Dia melanjutkan inflasi di Indonesia ini meningkatkan risiko terjadinya kontraksi ekonomi di tanah air.
BACA JUGA: Jokowi Ungkit Perang Rusia-Ukraina ke Kelompok yang Bisa Hentikan Langkah Joe Biden, Siapa Mereka?
Pemerintahan era Joko Widodo (Jokowi) pun perlu mengantisipasi inflasi agar tidak terjadi gejolak yang meluas seperti kejadian di Sri Lanka.
"Jika negara tidak siap menghadapi dampak inflasi ini, dikhawatirkan akan terjadi social unrest seperti yang terjadi di Sri Lanka," kata Mat Nur.
BACA JUGA: Pesan Jokowi di Buku Tamu Gedung Putih AS Bukan Sembarangan, Penuh Makna, Lihat
Dia mengatakan kenaikan harga Pertamax dan Pertalite sebenarnya bermuara dari embargo minyak dan setop impor gas Rusia oleh negara Barat.
Di sisi lain, kata Mat Nur, pasokan minyak dan gas negara Barat mayoritas bersumber dari Rusia dengan kisaran 25-35 persen.
Dia menuturkan embargo terhadap Rusia membuat stok minyak dan gas bagi negara Barat berkurang, sehingga memicu kenaikan harga komoditas tersebut.
"Hal ini menyebabkan negara-negara di seluruh dunia terutama negara-negara net importir minyak mengalami kenaikan harga yang signifikan," kata dia.
Ketua Bidang Kebijakan Publik Partai Gelora itu meminta pemerintah menerapkan smart priority APBN menyikapi embargo negara Barat kepada Rusia.
Smart Priority yang dimaksud ialah negara menyiapkan dana untuk perlindungan sosial secara memadai. Selain itu, negara bisa mengalokasikan keuangan ke sektor yang sangat penting.
"Pemerintah harus siap dengan tantangan ekonomi kedepan. Jika tidak, Indonesia terancam krisis sosial," ungkap Mat Nur. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Amerika Serikat, Presiden Duduk Bersama Orang Penting Dunia, Ada Apa?
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan