jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Fraksi PKS Anis Byarwati meyakini, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan efektif menekan Covid-19, dan pada gilirannya akan membuat ekonomi bangkit.
Anis menegaskan, bahwa penerapan PSBB di Jakarta akan efektif dan signifikan menekan penyebaran Covid-19 di ibu kota.
BACA JUGA: PSBB Jakarta, Ketua DPRD Minta Anies Tidak Melupakan Tetangga
“Dengan demikian, ekonomi akan bisa rebound, dan insyaallah akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat,” kata Anis dalam keterangannya.
Anis lantas mengutip data kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta per Rabu 9 September 2020 sudah hampir menembus angka 50.000, tepatnya 49.397 kasus.
BACA JUGA: Anies Baswedan Perketat PSBB, Ini Ketakutan Pedagang Pasar
Sementara itu, total kasus sembuh tercatat 37.224 orang dan meninggal dunia akibat Covid-19 mencapai 1.334 orang.
Anis menegaskan, sudah dipahami bersama PSBB total yang diberlakukan di Jakarta pasti akan berdampak besar terhadap ekonomi nasional.
BACA JUGA: Dijadikan Budak Nafsu Oknum Kadis Pemprov, Janda Cantik Melapor ke Polisi
Khususnya dari aspek konsumsi, di mana selama ini DKI Jakarta menjadi motor penggerak ekonomi utama Indonesia.
"Kontribusi Provinsi DKI Jakarta terhadap perekonomian Indonesia sangat signifikan, sekitar 17 persen sampai 18 persen,” jelas Anis.
Legislator Dapil I DKI Jakarta (Jakarta Timur) itu menilai bahwa pemberlakuan kembali PSBB total di Jakarta sudah harus dilakukan.
Sebab, kebijakan pelonggaran PSBB memiliki tingkat risiko penyebaran virus corona tinggi.
Kondisi tersebut, kata dia, tidak akan baik bagi ekonomi maupun kesehatan Indonesia.
“Dengan kondisi memprihatinkan seperti ini PSBB ketat sudah seharusnya diterapkan,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Anis juga merespons penurunan Indeks Harga Saham Gabung (IHSG), Kamis (10/9).
Pada perdagangan awal Kamis (10/9), IHSG) terjun 154,7 poin atau 2,99 persen ke posisi 4.988,33.
Sedangkan indeks saham LQ45 juga melemah 5 persen ke posisi 863,12.
Selang dua menit setelah pembukaan, IHSG kembali tertekan 3,16 persen. Hingga pukul 09.20 waktu JATS, IHSG masih tertekan dengan turun 3,6 persen atau turun 188 poin ke level 4.961.
Menurut Anis, koreksi IHSG yang terjadi merupakan hal yang wajar sebagai reaksi pasar terhadap rencana penerapan PSBB total untuk wilayah DKI Jakarta. (boy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy