Anna Reich, keturunan Yahudi yang selamat dari rezim Hitler karena tindakan penyelamatan yang dilakukan Oskar Schindler (mantan anggota Nazi, pemilik pabrik amunisi di Polandia), akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Sydney.
Oskar dikenal atas tindakannya yang menyelamatkan nyawa setidaknya 1.200 orang Yahudi yang dipekerjakan di pabriknya, selama Perang Dunia II.
BACA JUGA: Penipuan Asmara Paling Banyak Makan Korban di Australia
Ia meninggal di Jerman pada tahun 1974 pada usia 66 tahun.
Anna Reich meninggal di Sydney di usia 94 tahun. (Foto: Australian Jewish News/istimewa)
BACA JUGA: 30 Pelaku Industri Ternak Sapi Indonesia Belajar di Queensland
Cerita pemilik pabrik ini adalah inspirasi bagi film dari sutradara pemenang Piala Oscar, Steven Spielberg, yakni ‘Schindler’s List’, pada tahun 1993.
BACA JUGA: Kota Melbourne Bongkar Kunci Cinta dari Sebuah Jembatan
Anna Reich meninggal bulan ini di Sydney dalam usia 94 tahun. Ia bermigrasi ke Australia tahun 1950, dan terkenal dalam industri fesyen.
Anna Berger dari Asosiasi Warga Yahudi Korban Holocaust di Australia, mengatakan, Oskar Schindler meninggalkan warisan penting.
Anna Berger mengatakan, Anna Reich selamat karena jasa Oskar.
"Anna adalah seorang perempuan menawan dan cantik yang mendapati dirinya diselamatkan oleh seseorang yang benar-benar mengorbankan dirinya dan keluarganya untuk melakukan itu," utaranya.
Anna Reich berusia 19 tahun ketika dikirim ke kamp konsentrasi Plaszow, kemudian ke Auschwitz Birkenau, dan akhirnya ke pabrik Oskar Schindler di Brinnlitz.
Ia dikenal di Sydney di bawah label fesyennya, Anna Reich. Ia tampil dalam sebuah pameran di Museum Yahudi Sydney yang berjudul ‘Dressing Sydney: The Jewish Fashion Story’, tahun lalu.
Kurator pameran itu, Roslyn Sugarman mengatakan, Anna Reich sangat terlibat dalam bidang ritel dari industri fesyen.
"Anna diberitahu bahwa ia memiliki selera yang baik, ia seharusnya membuka butik ketika tiba di Australia dari Berlin," katanya.
Kabarnya ketika ia membuka butiknya di Eastwood, Sydney, tahun 1960, barangnya terjual habis dalam 48 jam.
Penulis buku ‘Schindler’s Ark’ asal Australia, Thomas Keneally mengatakan, ia tak mewawancarai Anna Reich untuk bukunya, tapi berbicara dengannya setelah itu.
Buku ini menjadi dasar dari pembuatan film Spielberg.
Thomas mengatakan sedih mendengar bahwa Anna Reich telah meninggal walau tak setragis jika ia pergi selama Perang Dunia II.
Ia menyebut, melihat sebuah foto dari Anna Reich sungguh menunjukkan betapa tak rasionalnya Nazi.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Musim Dingin Sebabkan Kelelawar Bersarang di Loteng Rumah Warga Adelaide