jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Prabowo Subianto dikukuhkan sebagai warga kehormatan Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) NU, Selasa (24/6). Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Satkornas Banser Jatim, Abdul Muchid dalam acara apel di Mojokerto, Jawa Timur.
Namun, pemberian gelar ini tidak diakui oleh pimpinan organisasi induk Banser, GP Anshor. Ketua Umum GP Anshor Nusron Wahid menegaskan bahwa tindakan anak buahnya itu melanggar ketentuan organisasi.
BACA JUGA: Kubu Prabowo-Hatta Dibuat Kecele Survei Abal-Abal Hasil Editan
"Berdasarkan aturan Anshor, hak memberi anggota kehormatan ada di pimpinan pusat. Dan sampai sekarang saya belum pernah kasih (gelar kehormatan) ke siapapun termasuk Pak Prabowo Subianto," kata Nusron kepada wartawan di Jakarta tadi malam.
Yusron menjelaskan, status warga kehormatan diberikan seseorang harus memiliki jasa yang besar kepada Banser atau Anshor. Selain itu harus menjadi panutan bagi warga NU alias kaum nahdiliyin.
BACA JUGA: Tegaskan Jokowi Bela Palestina Bukan Karena Citra
Ia juga mempertanyaan kewenangan Abdul Muchid dalam mengerahkan Banser untuk apel. Pasalnya menurut ketentuan organisasi, kewenangan tersebut berada di tangan panglima.
"Mengerahkan pasukan untuk apel harus perintah panglima yaitu saya. Kalau ada kegiatan yang atas namakan Anshor itu subordinasi, kami akan cek mana kala ada akan kami beri sanksi sesuai aturan," tegasnya. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Dipecat Karena Dukung Jokowi-JK, Tiga Kader Golkar Melawan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Teroris, Donal Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi