Anson Company dan Alpine Group Dorong Transformasi Bisnis Rantai Pendingin

Rabu, 28 September 2022 – 17:33 WIB
PT Anson Esindo Lestari resmi menandatangani kerja sama dengan PT Alpine Cool Utama. Foto: Humas

jpnn.com, JAKARTA - PT Anson Esindo Lestari (Anson Company) resmi menandatangani kerja sama dengan PT Alpine Cool Utama (Alpine) untuk mendorong transformasi bisnis rantai pendingin di Indonesia.

Kerja sama yang bersifat strategis ini berlangsung hingga akhir 2024 dan  diwujudkan dalam bentuk 60 miliar purchase order (PO) dan 40 miliar letter of intent (LoI) untuk penyediaan 10 ribu cold storage pallet di berbagai lokasi.

BACA JUGA: Bisnis Cuci Gosok Makin Cerah, ALS Bakal Hadir di Expo Laundry 2022

Adapun lokasi tersebut, di antaranya revitalisasi pabrik pengolahan perikanan di Sungailiat Bangka Belitung, ekspansi proyek tube ice di Jakarta sebesar 60 ton yang akan dikembangkan ke daerah lainnya, seperti Bangka Belitung, Palembang, Balikpapan, Bali, dan Lampung.

Kemudian, meningkatkan kapasitas pabrik block ice di lokasi yang sama dari saat ini sebesar 214 ton per hari menjadi 500 ton per hari sampai 2024.

BACA JUGA: Pergantian dan Formasi Baru Direksi PIS, Lanjutkan Semangat Akselerasi Bisnis Global

CEO Anson Company Dennis Rendiwinata mengatakan pihaknya terus berinovasi dan berkolaborasi untuk memperkuat posisi sebagai salah satu perusahaan rantai pendingin terintegrasi yang paling cepat berkembang di Indonesia.

"Kami optimistis kerja sama ini akan memperluas pangsa pasar dan bisnis rantai pendingin Anson Company dan menjadikan kami sebagai solusi bagi customer (B2C) dan pemain industri dalam pasar pendingin di Indonesia (B2B)," ujar Dennis, Rabu (28/9).

CEO PT Alpine Cool Utama Stephen Sen mengatakan Anson merupakan salah satu mitra strategis dengan pengalaman luas serta keahlian di industri rantai pendingin sejak 1973.

"Hal ini akan membantu kami dalam mengembangkan produk, dengan pengalaman panjang Anson maka akan membantu kami dalam mengembangkan produk yang lebih baik dan memberikan nilai tambah atas kerjasama dan inovasi kepada pelanggan dan mitra kami," kata Stephen.

Lebih lanjut, target dari pelaku bisnis rantai pendingin tahun ini bisa mencapai 35 persen year on yeaar (YoY) atau 109 ribu ton (2021) menjadi 150 ribu ton (2022).

Sebelumnya, realisasi pertumbuhan industri rantai pasok dingin di 2020-2021 mencapai sembilan persen (98 ribu-109 ribu ton) dari target awal 120 ribu ton.

Sepanjang kuartal I/2022, kontrak instalasi rantai dingin sudah menyentuh 40 ribu ton dan ini menjadi dasar keyakinan Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) akan peningkatan target pertumbuhan 35 persen di tahun ini. (mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler