Ansy Lema Sukses Perjuangkan Excavator untuk Pertanian Lahan Kering di Sumba Timur

Kamis, 05 November 2020 – 23:07 WIB
Excavator sudah tiba di Waingapu, Sumba Timur dan siap digunakan untuk pembangunan pertanian lahan kering di NTT. Foto: Ansy Lema for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema berhasil memperjuangkan satu unit excavator untuk pembukaan lahan kering di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bantuan excavator ini merupakan hasil kerja sama politikus muda yang akrab dipanggil Ansy Lema tersebut dengan Dinas Pertanian dan dan Tanaman Pangan Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, dan Direktorat Sarana dan Prasarana Kementerian Pertanian (Kementan).

BACA JUGA: Ansy Lema: KLHK Harus Mengawal Konservasi TNK, Bukan Pemberi Izin

Kini excavator tersebut sudah tiba di Waingapu, Sumba Timur dan siap digunakan untuk pembangunan pertanian lahan kering di NTT.

BACA JUGA: Ansy Lema Laporkan Hasil Kinerja Satu Tahun Sebagai Anggota DPR RI

“Saya baru saja mendapatkan kabar gembira dari Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Bapak Lecky Frederich Koli yang mengabarkan bahwa bantuan alat berat excavator sudah tiba di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Bapak Lecky mengucapkan terima kasih karena melalui perjuangan dan aspirasi saya di DPR, Kementan setuju mengadakan-mengirimkan lagi satu excavator untuk pengembangan pertanian lahan kering di NTT,” ujar Ansy Lema di Jakarta, Kamis (5/11/2020).

Ansy menginformasikan bahwa excavator ini merupakan bantuan kedua, hasil aspirasinya di Senayan. Sebelumnya, pada 5 Maret 2020, Kementan telah mengirim satu excavator kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT untuk membantu petani membuka lahan kering di Pulau Timor.

BACA JUGA: Seperti Dirasuki Setan, Rifai Menikam Tubuhnya dengan Parang, Ngeri

Perihal penggunaan excavator untuk pembukaan lahan kering merupakan tanggapan konkret Kementan atas presentasinya dalam rapat dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

“Ihwal bantuan ini bermula dari presentasi saya dalam Raker bersama Menteri Pertanian (18/11/2019). Saat itu saya menyampaikan bahwa dengan karakteristik lahan kering di NTT yang keras dan berbatu, maka untuk membuka lahan pertanian baru, tidak bisa hanya dengan peralatan sederhana seperti pacul, tofa, linggis, sekop, hand tractor bahkan traktor besar sekalipun. Pembongkaran lahan untuk menjadi gembur dan mudah diolah paling tepat menggunakan alat berat excavator,” papar Ansy Lema.

Ansy menambahkan, excavator dapat membuka lahan kering yang selama ini tidur (sleeping land). Excavator dapat membongkar tanah dan perakaran alang-alang/rumput liar sekitar 80 cm hingga 1 meter. Itu penting agar tanah lahan kering dapat digemburkan sehingga bisa menyerap air dan tanah pun menjadi subur. Atas alasan itu, dirinya meminta agar Kementan dapat memberikan bantuan excavator untuk membuka-mengolah lahan kering di NTT.

“Saya menyampaikan bahwa pembukaan lahan kering menggunakan excavator di NTT sangat penting untuk intensifikasi dan ekstensifikasi lahan. Syukur puji Tuhan, tidak hanya memberikan satu excavator, Kementan sejauh ini telah menyetujui presentasi tersebut dengan mengirimkan dua excavator,” kata Ansy.

Kali ini, Ansy mengalokasikan bantuan excavator kepada Kabupaten Sumba Timur untuk mendukung pengembangan potensi pertanian lahan kering yang melimpah, seperti potensi jagung, kedelai, singkong dan hasil umbi-umbian. Selain itu, Sumba Timur memiliki potensi mangga, durian, jeruk, pisang, pepaya dan salak yang dapat ditanam petani di lahan yang telah dibuka menggunakan excavator. Dirinya merasa terpanggil untuk membantu petani lahan kering di Sumba Timur untuk membuka lahan dan mengembangkan berbagai potensi tersebut.

“Tidak hanya bantuan excavator, sebelumnya saya telah mengirim 1 Unit Traktor Roda Empat dan 10 unit Handtraktor untuk menggemburkan lahan yang telah dibuka dan mengolah lahan sawah (basah).  Ini adalah contoh sinergitas yang baik dan SEHATI antara pemerintah daerah dan pusat, yang berujung bantuan konkret untuk Sumba Timur,” lanjut Ansy.

Adapun total harga satu excavator Komatsu adalah 1.700.000.000 (Satu Milyar Tujuh Ratus Juta Rupiah). Menurut mantan Dosen itu, bantuan dengan jumlah yang fantastis ini adalah bentuk konkret pertanggungjawaban kepada rakyat yang telah memilihnya. Dengan mendapatkan mandat kekuasaan dari rakyat sebagai anggota DPR, ia dapat mewujudkan panggilan hatinya untuk turut serta membangun NTT.

“Harga excavator ini sangat fantastis! Kalau bukan anggota DPR RI, saya tidak mungkin bisa membantu rakyat NTT dengan uang sebanyak itu,” katanya.

Karena itu, Ansy mengucapkan terima kasih kepada rakyat NTT, terutama masyarakat Dapil II yang telah memilih dan terus mendukungnya untuk menjadi penyambung lidah rakyat di Senayan. Ia juga berterima kasih kepada kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT dan Kabupaten Sumba Timur atas sinergi dan kerja keras untuk mendatangkan bantuan ini.

“Terima kasih juga untuk Menteri Pertanian Bapak Syahrul Yasin Limpo, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Bapak Sarwo Edhie dan Direktur Alsintan Bapak Andi Nur Alamsyah yang telah memberikan bantuan untuk masyarakat NTT,” tutupnya.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler