Antam Jual Emas 6,5 juta ton

Kamis, 24 November 2011 – 06:46 WIB

JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menargetkan penjualan emas pada 2012 sebesar 6,5 juta tonTarget itu melebihi kuota kapasitas produksi yang hanya menyentuh angka 3,3 juta ton

BACA JUGA: BEI Dorong Family Business Lakukan IPO



Perseroan mengklaim kekurangan tersebut akan diambil dari pihak ketiga
"Ya, kekurangan produksi itu nantinya akan disuplai pihak ketiga," ungkap Alwinsyah Lubis, Direktur Utama Aneka Tambang, tanpa menyebut pihak ketiga yang dimaksud

BACA JUGA: 2014, Honda Stop Motor Karburator



Alwin menyebutkan harga emas diprediksi akan tetap membaik sepanjang 2012
Hal itu sejalan dengan membaiknya kondisi ekonomi dalam negeri

BACA JUGA: PLN Amankan Pasokan Batubara untuk PLTU Tanjung Kasam

Memang betul, gejolak bursa Eropa dan Amerika Serikat (AS) masih menyita perhatian

Tetapi, itu bukan satu-satunya parameter dan indikator bagi pertumbuhan ekonomi ke depan"Saat ini, harga penjualan emas rata-rata USD 1.400 per troy ounce," ulas Alwin

Sementara untuk Nikel, Alwin mengatakan pada 2012, target produksi dan penjualan perseroan mencapai 18 ribu tonSedang kisaran harga USD 20-22 per ton, di mana angka tersebut mencerminkan produksi dan penjualan cenderung bergerak stagnan dari tahun lalu sebesar 18.500 tonSelain itu, bijih besih ditarget sebesar 7 juta ton pada 2012.

Meski begitu, Alwinsyah memprediksi dampak krisi Eropa juga akan berdampak pada perseroan terutama di semester pertama 2012Mungkin lanjut Alwin, sepanjang semester pertama agak melambatTEtapi, kondisi tersebut tidak akan berdampak buruk pada perseroan"Paling tidak ada perkembangan dari China," tuturnya.

Hingga September 2011, perseroan mencatatkan penjualan hingga Rp 7,8 triliun naik jika dibanding periode sama 2010 yang tercatat hanya sebesar Rp 5,7 triliunSementara laba berjalan perseroan naik dari Rp 943,20 miliar hingga September 2010 menjadi Rp 1,5 triliun pada September 2011(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Global Bergairah, Indeks Berbalik Arah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler