Antara Bermain Indah dan Kekuatan Tim

Selasa, 15 Juni 2010 – 14:25 WIB

BENTROK Brazil kontra Korea Utara (Korut) layaknya pertarungan antara David melawan GoliathBila ditilik dari kualitas pemain dan pelatih, di atas kertas Brazil unggul jauh atas Korut

BACA JUGA: Brazil v Korut : Menyibak Misteri

Brazil punya peluang menghajar Korut dengan skor besar
Brazil memiliki kualitas pemain yang merata di semua lini

BACA JUGA: Selandia Baru v Slovakia : Asal Jangan Demam Panggung


 
Mereka punya kiper yang tangguh, lini belakang yang solid, pemain tengah yang kuat dan kreatif, dan penyerang-penyerang yang tajam
Semuanya tinggal bergantung strategi dan kondisi pemain.
 
Bila berada dalam kondisi terbaik, Brazil bisa mengobrak-abrik lini belakang Korut

BACA JUGA: Tak Risaukan Drogba

Hanya, ada sedikit masalah dengan kondisi Brazil di pertandingan perdana dini hari nanti, yakni kondisi fisik Kaka dan Luis FabianoKaka pada musim ini tampil kurang begitu baik bersama Real Madrid dan Fabiano kerap cederaPadahal, kedua pemain itu adalah andalan utama Dunga, pelatih Brazil
 
Kaka pengatur serangan Brazil dan Fabiano adalah ujung tombak andalan.    Dunga selama ini selalu lebih menitik beratkan lini tengah kepada dua gelandang pekerja semacam Felipe Melo dan Gilberto SilvaDengan begitu, keberadaan Kaka akan menjadi sosok kreatif bagi barisan tengah Brazil.
  
Kaka bisa dibilang sebagai sosok yang tak tergantikan dalam skema bermain DungaTidak ada pemain bertipe seperti Kaka lagi yang dipanggilTidak ada Diego Ribas ataupun Ronaldinho.  Dunga sepertinya percaya penuh Kaka bisa mengemban tugasnyaDunga melakukan pendekatan permainan yang pragmatisBrazil bukan lagi tim yang tampil dengan permainan indah
   
Kemenangan dan hasil menjadi lebih pentingDunga lebih suka pemain yang disiplin dan pekerja keras dibanding pemain bintang .Buktinya, sosok seperti Ronaldinho, Alexandre Pato, dan Adriano ditinggalkanMemang betul, idealnya tim yang bermain indah dan bagus yang menjadi juara, tapi kenyataannya tidak selalu seperti ituBuktinya Italia pada Piala Dunia 2006.Ada tim seperti Spanyol, Belanda, dan Portugal yang kerap menitik beratkan pada permainan indah, tapi ada pula tim seperti Inggris, Jerman, dan Italia yang lebih menitik beratkan pada kekuatan dan kerjasama yang solid antar lini.
 
Nah, saat ini, Brazil adalah tim yang berupaya memadukan kedua tipe tersebutMereka tetap mengandalkan pemain yang kreatif seperti Kaka dengan pekerja keras semacam Felipe Melo dan Gilberto Silva serta pemain cepat seperti Robinho.
 
Brazil juga punya keseimbangan yang bagus dalam menyerang dan bertahanKeberadaan pemain seperti Maicon, Dani Alves, dan Michael Bastos, akan membuat barisan depan lebih terbantuSebab, mereka pemain belakang yang rajin menyerangPemain seperti Maicon, inilah yang akan menjadi pemecah kebuntuan di saat para pemain depan kesulitan mencari celahLihat saja peran yang dia mainkan di Inter MilanTerkadang Maicon hadir sebagai pencetak gol dan penyelamat tim.
  
Dari sisi kiri, ada Michael BastosPemain ini memang minim jam terbang di pentas Internasional, tapi Dunga memberikan dia kepercayaan karena kiprah yang hebat pada musim ini bersama Olympique LyonBastos bisa bermain sama baiknya sebagai bek kiri atau winger kiri.
  
Banyak yang menyatakan grup G adalah grup maut, tapi saya yakin Brazil mampu mengatasinyaKuncinya, mereka harus menang pada partai pertama dan setelah itu mereka bisa lebih tenang sebelum melakoni partai kedua dan ketiga melawan Pantai Gading dan Portugal.
  
Bila Brazil berada pada kondisi terbaik, hanya Spanyol yang saya pikir bisa mengimbangi merekaTapi, Piala Dunia adalah turnamen yang beratSebuah tim harus tetap tampil konsisten dalam satu bulan, sedikit saja lengah, maka mereka bisa tersingkir.
 
Soal pemain yang menurut saya paling patut diperhatikan di Piala Dunia 2010 adalah Kaka, Robinho, dan bintang Argentina Lionel MessiMereka bertiga telah menunjukkan sinar terang dalam beberapa musim terakhir, sekarang waktunya di Piala Dunia.
 
Berbeda dengan Kaka dan Robinho yang memiliki tim yang sudah solid dan siap memberikan dukungan penuh, Messi melalui jalan yang lebih sulitSebab, Argentina di tangan Diego Maradona belum menunjukkan kematangan sebagai sebuah tim(ham/diq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ujian Berat Tim Terbaik Afrika


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler