Antara Trik Licik dan Tackling Keras

Kamis, 07 Juni 2012 – 21:28 WIB

Kalah menang dalam sebuah pertandingan sepak bola memang ditentukan dari tim mana yang bisa mencetak gol lebih banyak, baik dalam tempo 90 menit, perpanjangan waktu maupun adu penalti.

Namun, ada hal lain yang juga tak kalah penting dalam pertandingan sepak bola, yakni tentang kelicikan dan kekerasan di atas lapangan. Dua hal ini pasti terjadi dalam sebuah pertandingan dan terkadang menjadi sumber terciptanya gol ataupun mampu mempengaruhi baik buruknya permainan sebuah tim.

Dari beberapa peratndingan, kelicikan pemain yang paling sering dilakukan adalah diving. Namun, ada kelicikan lain yang juga kerap memberikian keputusan menguntungkan salah satu pihak dari sang wasit, yakni provokasi pemain.

Kejadian-kejadian yang dilakukan oleh pemain licik ini juga kerap mewarnai perjalanan pertandingan sepak bola. Salah satu kejadian bersejarah adalah pada pada Piala dunia 1990. Dimana, Jerman berhasil menjadi juara dunia setelah menaklukkan Argentina dengan skor 1-0. Saat itu, Argentina kalah setelah Jerman mendapatkan hadiah penalti akibat striker mereka, Juergen Klinsman, berhasil mengelabui wasit dan dianggap dilanggar di kotak Penalti.
 
Kelak, setelah dilihat dari rekaman pertandingan, Klinsman ternyata terlihat seperti sengaja menabrakkan kakinya agar terlihat seperti di-tackling oleh pemain lawan. Dari kejadian ini, Klinsi, panggilan Juergen Klinsman, dipilih menjadi raja diving sepanjang masa oleh media di London, Inggris, dalam polling pembacanya.

Selain itu, ada Marco Materazzi yang dianggap sebagai provokator sejati. Cerita tersebut terjadi pada piala dunia 2006 lalu. Saat itu, Prancis yang lebih diunggulkan harus kehilangan Zinedine Zidane yang dikartu merah setelah menanduk Materazzi.

Tandukan itu ternyata disebabkan kata yang dilontarkan Materazzi sehingga menyebabkan Zidane emosi. Alhasil, ZIdane pun menanduk dada Materazzi. Alhasil, bek timnas Italia itu pun langsung terjatuh kesakitan, sedang Zidane dikeluarkan dari lapangan oleh wasit.

Pada Euro 2012 kali ini, banyak pemain yang disebut-sebut sebagai pemain yang liicik. Mereka bahkan kerap melakukan diving dan pura-pura kesakitan untuk mendapatkan keuntungan bagi timnya. Mereka antara lain Cristiano Ronaldo, Sergio Busquets, Arjen Robben, Ashley Young dll.

Karena kebencian dengan tindakan licik ini, beberapa pendukung bahkan menyebut pemain-pemain tersebut sebagai pemain cengeng. Mereka menjadi gampang jatuh dan mengeluh kepada wasit agar pemain yang melakukan kontak dengannya dihukum oleh wasit.

Pemain-pemain licik dalam Euro 2012 akan mendapatkan sasaran empuk yang mudah terpancing emosinya. Mereka bahkan tak segan untuk melakukan tackling keras ataupun tindakan lain kepada pemain-pemain yang mudah memancing emosinya.

Karena itu, kelicikan dan sikap temperamen berujung permainan keras dalam Euro 2012 kali ini dinilai akan menjadi salah satu faktor berhasil dan tidaknya tim.

Permainan keras kadang juga menguntungkan jika pemain kunci dari tim lawan sampai mengalami cedera. Sebab, kekuatan lawan juga akan berkurang seiring tak bisanya sang pemain andalan melanjutkan pertandingan. Tindakan mereka bisa menjadi keuntungan bagi timnya atau juga menjadi sebuah kerugian.

Diantara beberapa pemainPemain,  geladang timnas Belanda Van Bommel adalah satu pemain yang dianggap sebagai pemain keras. Sikap temperamentalnya bahkan pernah merugikan tim karena dia dihukum dan tak bisa bertanding.

Pada 2010 lalu, Belanda yang berhasil mencapai final akhirnya kalah 0-1 dari Spanyol karena tidak bisa tampil full team. Penyebabnya, Van Bommel tidak bisa mengontrol emosinya pada laga semifinal. Dia melakukan pelanggaran yang berujung dihukum kartu kuning sehingga pada partai final dia terakumulasi dan tak bisa tampil. Akibatnya, kekuatan Belanda menurun dan bsia dimanfaatkan oleh Spanyol untuk menjadi juara dunia.

Pemain-pemain yang temparamen dan tak segan bertindak kasar di lapangan pada Euro kali ini yang menjadi tumpuan di tim masing-masing. Diantaranya John Terry, pemain asal Inggris ini juga dikenal tak segan melakukan tackling keras. Di level klub, sudah banyak pemain yang mejadi korban karena tackle-nya. Jika tak berhari-hati, Inggris bisa jadi kehilangan salah satu bek terbaiknya yang pasti mereduksi kekuatan the three lions.

Di posisi striker, ada si Bengal Mario Balotelli. Sikap temperamennya kadang cukup keterlaluan. Bahkan, dia tidak segan untuk sengaja melakukan pelanggaran keras kepada pemain yang telah memancing emosinya.

Kini, Tinggal menunggu, siapakah yang diuntungkan dan dirugikan karena adanya kelicikan dan permainan keras di Euro 2012 nanti. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Ingatkan Jangan jadi Atlet Ayam Sayur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler