Antasari Hanya jadi Kambing Hitam

Senin, 09 Mei 2011 – 05:15 WIB
Antasari Azhar saat ditemui di LP Tangerang, Selasa (3/5). Foto: Fedrik Tarigan/ Jawa Pos

JAKARTA -  Sejak Nasrudin Zulkarnaen tewas ditembak, Andi Syamsuddin penasaranAdik Nasrudin itu tidak percaya bahwa kakaknya ditembak tanpa alasan kuat

BACA JUGA: Perkara Srempet Kekuasaan, Tiga Pengacara Dilengserkan

Apalagi, selama ini Nasrudin bukan pribadi yang punya banyak musuh
"Saya putuskan untuk investigasi sendiri setelah kakak meninggal," kata Syamsuddin saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (8/5)

BACA JUGA: Dijerat KPK, Bupati Nias Bakal Diadili di Medan


 
Syamsuddin juga tidak percaya ketika polisi menyatakan bahwa Antasari Azhar menjadi aktor intelektual di balik pembunuhan tragis itu
Setelah kematian Nasrudin, Syamsuddin menemui sejumlah pihak yang mengetahui kasus tersebut

BACA JUGA: Black Box Diangkat, Tiga Jenazah Lagi Dievakuasi

Mulai Rani Juliani, sejumlah penyidik, bahkan juga AntasariTerakhir dia menemui Antasari pada pertengahan Maret lalu"Saya akhirnya percaya bukan dia pelakunyaAda dalang di balik kasus iniItu yang harus diungkap," katanya.

Syamsuddin mengatakan, investigasi yang dia lakukan menunjukkan bahwa bukan Antasari otak penembakan tersebutApa lagi dengan diperkuat pesan dari almarhum kepada dirinya"Antasari memiliki kartu truf yang berbahaya kalau diungkapItulah mengapa diperkarakan," ujarnya.

Antasari, kata Syamsuddin, hanya pihak yang dijadikan kambing hitam atas pembunuhan tersebutOrang-orang yang berada di sekelilingnya dibikin sedemikian rupa untuk memperkuat dugaan bahwa lelaki kelahiran Bangka Belitung itulah yang merencanakan pembunuhan

Lelaki berkumis lebat itu mengaku memiliki sejumlah informasi tentang pembunuhan tersebutDia juga memiliki data terkait dalang di balik rekayasa ituNamun, dia menolak mengungkapkanDia khawatir dirinya justru akan diperkarakan jika membuka informasi ituSebab, kasus tersebut melibatkan sejumlah pejabat tinggi di Indonesia.

"Apakah LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Red) bisa melindungi saya? Orang sekelas Susno Duadji dan Gayus Tambunan saja tidak bisa dilindungiApalagi, mereka menjalin kerja sama dengan kejaksaan dan kepolisian, bagaimana bisa independen kalau ada intervensi dari mereka," katanya.

Karena itu, Syamsuddin hanya bisa memberikan dorongan moralDia tidak bisa terlibat lebih jauh terhadap kasus yang dihadapi mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ituDia juga menuntut Antasari lebih transparan dalam mengungkap pihak-pihak yang ingin memerkarakan dirinya

Sebab, selama ini Antasari cenderung tertutup setiap ditanya dalang kasusnya"Soal kasus hukum, hanya Pak Antasari yang bisa terus mengungkapDia yang punya kartu," kata mantan wartawan itu(aga/c4/iro)



Kejanggalan-kejanggalan Kasus Antasari :
Hanya anak peluru dan celana jins Nasrudin yang disitaBaju yang disebut berceceran darah tidak diajukan dalam sidangPemeriksaan forensik terfokus pada peluru, bukan mobil korbanPadahal, seharusnya ada bekas peluru yang menembus kaca mobil. Jumlah peluru berbedaJPU di sidang menyebut, ada tiga peluruAhli forensik Abdul Mun"im Idris menyebut, ada dua peluru berdiameter 9 mmPeluru pertama masuk dari arah belakang sisi kepala sebelah kiri dan peluru kedua dari arah depan sisi kepala sebelah kiriPadahal, bekas peluru pada kaca segi tiga mobil Nasrudin hampir sejajar dan tidak ada bekas peluru dari belakang Peluru di kepala korban berdiameter 9 mm dan berasal dari senjata yang baikPadahal, senjata yang digunakan eksekutor adalah revolver berkaliber 0,38 dengan salah satu silinder pistol macet SMS ancaman tidak pernah masuk ke handphone NasrudinAhli IT Agung Harsoyo menduga pengiriman SMS dilakukan melalui web serverChip HP Nasrudin rusak sehingga tidak bisa dibuka. Penyitaan tiga barang bukti dari ruang kerja Antasari di KPK tidak berkaitan dengan perkara pembunuhanPenyitaan itu juga tidak dikonfirmasi kepada Antasari. Eduardus Noe Ndopo Mbete alias Edo (eksekutor) diperiksa dengan cara dianiaya di luar lingkungan Polda Metro Jaya, sedangkan Rhani Juliani diperiksa di hotel, restoran dan apartemen
 Sumber: Reportase Jawa Pos, 2011

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cuaca di Papua Hambat Tim KNKT


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler