jpnn.com, JAKARTA - Laporan anak-anak yang menderita kondisi peradangan terkait virus corona telah menakuti banyak orang tua. Tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa pengobatan dengan antibodi COVID-19 bisa membantu anak dalam kasus terburuk.
Kondisi peradangan, yang dikenal sebagai Multi-System Inflammatory Syndrome Children (MIS-C), meniru beberapa gejala yang terlihat pada sindrom syok toksik dan kondisi jantung serius yang disebut penyakit Kawasaki.
BACA JUGA: Yandri PAN Sebut Keputusan Jokowi Telah Meruntuhkan Antibodi
Gejala-gejala tersebut termasuk demam, lesu, sakit perut parah, diare atau muntah, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam.
Dua puluh lima anak-anak menerima antibodi coronavirus dari darah yang disumbangkan, yang dikenal sebagai pengobatan globulin imun, dan 12 dirawat dengan steroid intravena. Tiga anak dirawat dengan reseptor interleukin 1 karena peradangan hebat yang persisten, dan 23 pasien diobati dengan heparin. Tidak ada anak yang meninggal.
BACA JUGA: Madonna Klaim Punya Antibodi Virus Corona
Pengobatan dengan antibodi dan steroid bisa mengembalikan fungsi jantung pada sebagian besar anak-anak.
"Sebagian besar pasien pulih dalam beberapa hari setelah menerima globulin imun intravena, dengan tambahan penggunaan terapi steroid. Pengobatan dengan globulin imun tampaknya terkait dengan pemulihan fungsi sistolik ventrikel kiri," tulis para peneliti yang dipimpin oleh Dr. Damien Bonnet, seperti dilansir laman WebMD, Rabu (3/6).
BACA JUGA: Tiga Pati TNI AL Ini Kompak Menghadap KSAL Laksamana Yudo, Ada Apa?
Studi ini dipublikasikan 17 Mei di jurnal Circulation.
Anak-anak dengan sindrom MIS-C ini awalnya mungkin memiliki gejala parah, dengan beberapa anak memerlukan bantuan mekanis, tetapi pengobatan dengan globulin imun dan steroid tampaknya membantu dalam pemulihan yang cepat.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami semua aspek dari kondisi ini dan apakah pasien mungkin berisiko untuk komplikasi mengalami jantung jangka panjang.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany