Antikritik, Jangan Sampai KPK Jatuh Seperti Soeharto

Rabu, 02 Agustus 2017 – 17:14 WIB
Petugas kebersihan sedang membersihkan logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Foto/ilustrasi: Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Masinton Pasaribu geram karena KPK antikritik.

Menurut dia, KPK seolah merasa kekuasaan mereka absolut.

BACA JUGA: Setelah soal PKI, PDIP akan Diserang Isu Anti-Islam, Tergantung Order

"Tidak boleh absolut," kata Masinton dalam sebuah diskusi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/8).

Masinton mengingatkan, Presiden RI Kedua Soeharto tumbang juga karena menjalankan kewenangannya secara absolut.

BACA JUGA: Bang Masinton Pelesetkan KPK Jadi Komisi Paling Kuasa

Berpuluh-puluh tahun berkuasa, Soeharto enggan dikritik.

"Soeharto terlalu absolut jatuh, 32 tahun dikritik tidak mau," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

BACA JUGA: Benarkah KPK Gunakan Teknik Interograsi Ala CIA?

Masinton menambahkan, KPK lahir dari semangat reformasi. Selama 15 tahun, keberadaan KPK selalu didukung.

"Namun, harus ada kontrol. Tidak boleh absolut," tegas anggota Komisi III DPR itu.

Dia menambahkan, fase membela KPK sejak 15 tahun lalu berdiri sudah selesai.

Sekarang, fase mengkritisi KPK karena 15 tahun berdiri lembaga ini tidak sesempurna yang dibayangkan. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mogok SP JICT Bernuansa Politik? Ini Kata Bang Masinton...


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler