Antisipasi Ancaman Bencana di Selatan Jawa, Kemensos Bentuk KSB dan Tingkatkan Kesiagaan

Minggu, 06 Juni 2021 – 11:25 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Mensos Risma bicara antisipasi potensi bencana gempa dan tsunami di selatan Pulau Jawa, Sabtu (5/6)/2021). Foto: Humas Kemensos

jpnn.com, SURABAYA - Kementerian Sosial (Kemensos) terus meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana gempa hingga tsunami di zona megathrust selatan Pulau Jawa sebagaimana disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Antisipasi itu dilakukan dengan membekali masyarakat di kawasan tersebut, serta mendirikan dan memperkuat Kampung Siaga Bencana (KSB). Kemensos juga akan menggandeng Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk pelatihan penanganan bencana tersebut.

BACA JUGA: Kemensos Berikan Layanan Multifungsi untuk PPKS di 41 Balai

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan sudah dua kali melakukan video conference dengan kepada dinas sosial yang daerahnya rawan bencana.

"Termasuk dengan kepala daerah di kawasan selatan Jawa Timur. Aku sudah perintahkan stafku untuk terus membantu pemda di selatan Jawa, dari Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Malang Selatan, Lumajang, sampai Banyuwangi,” kata Mensos Risma -panggilan Tri Rismaharini di Surabaya (5/6).

BACA JUGA: Mendadak, Semua Napi Diminta Keluar Sel, Petugas Menggeledah, Lihat Hasilnya

Kesiagaan Kemensos tidak lepas dari sinyalemen yang disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam webinar kajian dan mitigasi gempabumi dan tsunami di Jawa Timur (Jatim), akhir Mei lalu.

Dia mengatakan, berdasarkan penelitian dan pemodelan BMKG, wilayah selatan Jatim menyimpan potensi bencana gempa dan tsunami yang cukup besar. Tetapi belum ada alat yang memprediksi secara tepat kapan bencana tersebut akan terjadi.

BACA JUGA: Ini Penyebab Honda Jazz Terguling di Simpang Susun Semanggi, Oh Ternyata

Mengantisipasi hal itu, langkah terbaru Kemensos adalah dengan membentuk dua KSB di Kabupaten Lumajang di Lapangan Desa Bulurejo, Tempursari, Lumajang (22/5).

Potensi bencana tsunami di Lumajang sangat besar karena berada di jalur pantai selatan, dan erupsi gunung berapi dari Gunung Semeru.

Dalam satu kelompok KSB yang dibentuk terdapat sekitar 60 warga yang ditunjuk menjadi anggota KSB. Mereka dibekali sejumlah pelatihan mitigasi bencana, seperti pemetaan potensi bencana, pemetaan sumber daya, pelatihan dasar pertolongan pertama dan evakuasi, keposkoan, hingga dapur umum.

Menurut Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Kesiapsiagaan dan Mitigasi Kemensos, Iyan Kusmadiana, pihaknya memberikan pelatihan teknik tentang kebencanaan, masyarakat membuat SOP (Standar Operasional Prosedur) sendiri sehingga mereka tahu dan terorganisasi siapa bagian evakuasi, siapa bagian dapur umum.

"Masing-masing punya koordinator sehingga jelas kalau ada bencana siapa berbuat apa," kata Iyan Kusmadiana.

Sebelumnya, KSB dan pembentukan Tagana Muda juga berlangsung di Banyuwangi. Di sana juga telah dilakukan sosialisasi, pelatihan dan pembentukan KSB dan peningkatan kapasitas personel Tagana Muda.

"Mereka akan diperkenalkan pada peran dan fungsinya sebagai relawan KSB yang nanti akan terbagi dalam beberapa tIm yakni tIm posko, gardu sosial, dapur umum, shelter, evakuasi, tim reaksi cepat (TRC), dan logistik," kata Fasilitator dari Dinas Sosial Provinsi Jatim Twi Adi.

Sementara itu instruktur di Balai Antasena Ade Hermawan mengatakan bahwa dalam kegiatan ini peserta harus disamakan pola pikirnya.

“Mereka harus disamakan dulu mindset-nya bahwa setelah ini mereka akan jadi sukarelawan kebencanaan dengan nama Kampung Siaga Bencana," kata Ade.

Peserta juga diberikan materi terkait kebijakan Kemensos dalam rangka pengurangan resiko bencana yang disampaikan oleh Pekerja Sosial Madya Kemensos Edy Suwarna.

"KSB yang dibentuk dengan nama Jangkar Grindulu yang diambil dari nama sebuah sungai terbesar di Pacitan yang keanggotaannya melibatkan dua desa yakni Desa Kembang dan Desa Sernoboyo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan," pungkas Edy. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
gempa   tsunami   Kemensos   Mensos Risma   BMKG  

Terpopuler