Antisipasi Baiat ISIS di Malang, Kades Dikumpul

Rabu, 06 Agustus 2014 – 12:23 WIB
Gerakan ISIS. Getty Images

jpnn.com - MALANG - Isu penyebaran ISIS di Indonesia khususnya di Malang, Jawa Timur mendapat perhatian Pemkab Malang. Selasa (5/8/14), Kades sampai Kamituwo di sembilan desa di wilayah Kecamatan Karangploso dikumpulkan di Pendopo Kecamatan Karangploso untuk mendapatkan pemahaman tentang ISIS sebagai antisipasi sekaligus mempersempit ruang geraknya di wilayah Kabupaten Malang.

Muspika mulai Camat Karangploso Suroto, Kapolsek Karangploso AKP Sugeng Harianto dan Danramil Karangploso Kapten Panji Wismono, secara bergantian memberikan materi mengenai teknik dan taktik antisipasi penyebaran ISIS. Termasuk, langkah-langkah penanganan yang harus dilakukan ketika organisasi itu mulai masuk ke desa-desa.

BACA JUGA: Warga Dibikin Penasaran dengan Masjid Jaringan ISIS Dekat Kuburan

“Sistem wajib lapor sebenarnya sangat efisien dalam mengantisipasi kemungkinan penyebaran ISIS. Karena dari data awal warga baru atau siapa sosok baru di dalam pemukiman warga secara tidak langsung bisa diketahui. Namun, seluruh perangkat dan warga, tentu harus satu visi dan misi. Yakni, menolak ajaran yang dilarang secara hukum,” kata AKP Sugeng Harianto.

Sugeng menambahkan, sebagai perangkat desa juga harus tanggap terhadap kondisi lingkungan. Seperti, ketika warga baru atau di lingkungan desa menggelar suatu perkumpulan atau pertemuan, tidak ada salahnya bertanya atau datang ke lokasi, untuk mengetahui materi pertemuan.
 
“Ketika tahu bahwa dalam perkumpulan atau pertemuan itu membahas pendirian negara Islam, apalagi sampai pembaitan, maka Kades atau perangkat berhak untuk menghentikan.  Kemudian, segera melaporkan kepada polisi atau Muspika Karangploso,” ujarnya.

BACA JUGA: Ombak Besar Balikkan 44 Kapal

Antisipasi yang tidak kalah bagusnya juga diberikan Danramil Karangploso. Menyikapi kemungkinan penyebaran ISIS, Kades atau perangkat perlu melakukan lokalisir. Begitu mengetahui adanya kegiatan itu, segera mengamankan pelaku-pelakunya dari massa sehingga akan memudahkan dalam melakukan pendataan.

“Data ini sangat penting untuk semakin mempersempit gerak mereka. Jangan sampai, setelah diusir atau dilarang, malah akan membuat mereka berpindah. Hal itulah, yang selama ini terjadi,” ungkap Panji seraya menambahkan kalau wilayah Kecamatan Karangploso, sementara masih steril dari ISIS.

BACA JUGA: Pipa PDAM Ilegal Terpasang 30 Meter

Camat Karangploso Suroto dalam keterangannya menjelaskan pertemuan dengan perangkat tersebut dimaksudkan untuk memberikan bekal dan antisipasi terhadap perkembangan ISIS. Jangan sampai, ketika hal yang tidak diharapkan itu ada, Kades dan perangkat malah membiarkan atau tidak tahu harus berbuat apa.

“Dengan pertemuan ini, Kades dan perangkat minimal paham langkah-langkah yang harus dilakukan. Sehingga, warga tidak sampai terprovokasi atau malah berbuat anarkis. Baik itu mengikuti ajarannya atau pun dalam menolak ajaran ISIS,” terangnya kepada Malang Post. (sit/muh/han)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Perwira Polisi Masuk DPO


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler