Antisipasi Bencana, IDXSTI Siapkan Disaster Recovery Center

Selasa, 16 Juli 2024 – 15:06 WIB
Presiden Direktur IDXSTI Syafruddin (kiri) dan Direktur Utama dan Founder AREA31 Michael Alifen saat peresmian kerja sama layanan Mediator Remote Trading Disaster Recovery as a Service (MRT DRaaS) di Bursa Efek Indonesia, Selasa (16/7). Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pertumbuhan sektor pasar modal atau investasi yang berkembang sangat pesat perlu diimbangi dengan aspek keamanan data di tengah gencarnya serangan siber dewasa ini dan juga ancaman bencana.

Apalagi, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal mencapai 12,16 juta orang pada akhir 2023 lalu.

BACA JUGA: United E-Motor Resmi Melantai di BEI, Bidik Dana Segar Rp 400 Miliar

Untuk mendukung hal itu, PT IDX Solusi Teknologi Informasi (IDXSTI) dan PT Dunia Virtual Online Tbk, pengelola fasilitas pusat data AREA31 meresmikan kerja sama strategis dalam menyediakan layanan Mediator Remote Trading Disaster Recovery as a Service (MRT DRaaS) bagi Anggota Bursa.

“Layanan ini dirancang dengan mengikuti standar Bursa Efek Indonesia (BEI) dan telah dievaluasi oleh BEI untuk memastikan sistem serta data dapat dipulihkan dengan cepat, dan koneksi ke sistem perdagangan kembali normal saat terjadi bencana," kata Presiden Direktur IDXSTI Syafruddin saat peresmian kerja sama layanan Mediator Remote Trading Disaster Recovery as a Service (MRT DRaaS) di Bursa Efek Indonesia, Selasa (16/7).

BACA JUGA: Segera Melantai di BEI, United E-Motor Akan Memperluas Portofolio Produk

Kondisi bencana itu misalnya gempa bumi, banjir, kebakaran, terorisme, dan serangan siber seperti ransomware.

MRT DRaaS hadir sebagai alternatif solusi kebutuhan fasilitas Disaster Recovery Center (DRC) dengan layanan managed service yang membantu monitoring dan pemeliharaan infrastruktur IT perusahaan.

BACA JUGA: Gegara Perselisihan Penggunaan Gereja, Jemaat Bentrok di Jakarta Timur

"Ketersediaan fasilitas untuk pemulihan sistem saat kondisi bencana atau DRC mutlak harus ada. Kami hadirkan MRT DRaaS sebagai solusinya," ungkapnya.

Pada saat dibutuhkan, infrastruktur dan tim DRaaS IDXSTI dapat secara cepat merespon kebutuhan untuk pemulihan sistem utama Anggota Bursa. Sehingga, keberlangsungan bisnis dan sistem dapat dijalankan kembali dengan menggunakan fasilitas yang ada.

Syafruddin juga menyebutkan AREA31 dipilih karena telah tersertifikasi RATED 3 Facilities ANSI TIA 942-B. Juga menyediakan layanan colocation dengan infrastruktur andal yang terus berinovasi sesuai kemajuan teknologi terkini serta berbasis private cloud, dan data MRT DRaaS dipastikan berada di Indonesia.

MRT DRaaS memiliki keamanan berbasis micro segmentation dan multi-tenancy, single dashboard dalam mengelola DRC, serta automatic failover apabila terjadi kendala dalam infrastruktur.

“AREA31 berpengalaman di industri data center bersertifikasi internasional, kemudian lokasinya memenuhi syarat minimal 30 km dari pusat bisnis serta didukung infrastruktur jaringan yang lengkap dan terhubung ke ekosistem pasar modal," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama dan Founder AREA31, Michael Alifen, menambahkan melalui Service Level Agreements (SLA) 99,982% pada Rated 3 Facility data center, perusahaannya siap mendukung ketersediaan layanan data center yang digunakan oleh perangkat DRaaS. 

"Kami berkomitmen, pengguna DRaaS dapat memanfaatkan layanan ini semaksimal mungkin tanpa perlu mengkhawatirkan terjadinya downtime," ujarnya.

Mendukung kebutuhan IDXSTI, pihaknya telah menyiapkan dua layanan khusus. Pertama adalah Colocation Service berupa Rack Colocation dan juga layanan pendukung lainnya seperti pasokan listrik dan sistem pendinginan yang memadai dan reliable. Kemudian interkoneksi yang memungkinkan DRaaS terhubung dengan jaringan JTPM dan NSP lainnya.

Layanan kedua adalah tim profesional yang bertugas menjalankan operasional data center selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu dan 365 hari dalam setahun.

Michael juga mengeklaim penggunaan infrastruktur DRaaS IDXSTI dapat mengurangi beban biaya Anggota Bursa dibandingkan jika harus melakukan set up DRC secara mandiri. Banyak komponen biaya atas infrastruktur yang perlu disiapkan ketika melakukan set up DRC secara mandiri yang meliputi jaringan, server, storage, network & security device, lisensi, dan lain sebagainya.

"Dengan DRaaS IDXSTI, semua biaya tersebut sudah termasuk dan berbasis opex sehingga lebih efektif dan efisien," terangnya.

Kelebihan lain dari MRT DRaaS adalah ditempatkan pada lokasi data center AREA31 yang berstandar internasional. Menggunakan teknologi infrastruktur berkelas enterprise, memiliki tingkat ketersediaan atau SLA tinggi dan minim gangguan.

"Ketersediaan fasilitas untuk pemulihan sistem saat kondisi bencana atau fasilitas Disaster Recovery Center (DRC) menjadi suatu kebutuhan yang mutlak harus ada," sebutnya.

Setiap Anggota Bursa yang menggunakan layanan DRaaS akan mendapatkan 2 unit physical dedicated server untuk JATS Client dan ITCH Server, serta resource cloud terdiri dari 16 vCore, 64 GB Memory, dan 1.1 TB SSD storage yang dapat digunakan untuk 3 VM yaitu Backoffice, Remote Trading, dan Online Trading, serta share JTPM dan konektivitas internet. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumat Dini Hari Tadi Pengguna Jalan Fly Over Cimindi Bandung Gempar


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler