Antisipasi Cuaca Buruk, Pelindo Batasi Penumpukan Peti Kemas

Selasa, 03 Januari 2023 – 21:06 WIB
Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) membatasi penumpukan peti kemas yang ada di lingkungan perusahaan. Foto: Pelindo

jpnn.com, SURABAYA - Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) membatasi penumpukan peti kemas yang ada di lingkungan perusahaan.

Langkah itu diambil untuk mengantisipasi adanya cuaca buruk yang menerjang area terminal peti kemas.

BACA JUGA: Kinerja Pelindo Makin Moncer, Arus Peti Kemas hingga Penumpang Meningkat

Seluruh terminal diinstruksikan untuk tidak menumpuk peti kemas lebih dari 4 lapis.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan pembatasan ketinggian penumpukan itu dilakukan untuk meminimalkan peti kemas jatuh akibat angin kencang.

BACA JUGA: Subholding Pelindo Mencatat Arus Peti Kemas 8,2 Juta TEUs pada 2022

Menurut dia, dalam kondisi normal, terminal dapat menumpuk peti kemas setinggi 6 lapis.

Pembatasan penumpukan peti kemas disebut sudah menjadi prosedur perusahaan untuk meminimalkan kecelakaan kerja akibat cuaca buruk.

BACA JUGA: Triwulan I 2021, Arus Peti Kemas Pelindo I Naik

"Kami juga mengantisipasi luapan air laut (rob) yang masuk ke area terminal," ucap Widyaswendra, Senin (2/1).

Operasional bongkar muat peti kemas di dermaga juga menyesuaikan dengan kecepatan angin di lokasi terminal.

Widyaswendra menyontohkan kegiatan bongkar muat peti kemas yang ada di T PK New Makassar akan dihentikan ketika kecepatan angin sudah mencapai 20 meter per detik atau sekitar 40 knot.

Saat kecepatan angin mencapai kecepatan tersebut, seluruh personil diwajibkan untuk meninggalkan alat bongkar muat dengan segera dan memastikan rem badai sudah diaktifkan serta pin jangkar alat sudah dipasang.

Selain antisipasi hujan deras dan angin kencang, SPTP juga mengantisipasi adanya luapan air laut yang masuk ke area terminal (rob).

Di dalam area T PK Semarang misalnya, SPTP menyiagakan 29 pompa air untuk mengantisipasi masuknya air laut ke area operasional terminal.

Selain menyiagakan pompa, T PK Semarang juga melakukan rekayasa dengan menambah bantalan untuk menjaga peti kemas dengan posisi paling bawah agar aman dari genangan air.

"Kami rutin melakukan simulasi penganganan keadaan darurat, baik angin kencang maupun air rob," terangnya.

General Manager PT Tanto Intim Line Cabang Medan Bustanul Arifin Siregar menyebut kondisi cuaca yang tidak menentu mengganggu operasional kapal yang menuju ataupun meninggalkan T PK Belawan.

Hal tersebut lantaran kapal yang beroperasi menuju pelabuhan utama di Sumatra Utara tersebut berukuran rata-rata 17.000 gross tonnage (GT).

Menurutnya hal itu tidak berpengaruh pada stabilitas kapal saat menghadapi cuaca di tengah luat.

"Kami ada 3 kedatangan kapal setiap minggu di T PK Belawan, 2 kapal dari Jakarta, dan 1 kapal dari Surabaya," kata Bustanul Arifin. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beri Kemudahan, Ritase Digitalisasi Layanan Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler