Antisipasi Dampak Potensi Gempa Bumi dan Tsunami Raksasa, Nih Permintaan BMKG

Selasa, 29 September 2020 – 15:48 WIB
Ilustrasi gempa. Grafis: Sultan Amanda Syahidatullah/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, sistem peringatan dini tsunami yang telah dibangun tidak cukup menjamin keberhasilan pencegahan jatuhnya korban jiwa akibat bencana alam tersebut.

Karena itu, kesiapan masyarakat harus ditingkatkan dengan memberikan edukasi yang berkelanjutan. Di sinilah menurut Dwikorita, diperlukannya peran serta pemerintah daerah.

BACA JUGA: BMKG Tak Membantah Potensi Gempa dan Tsunami Raksasa di Selatan Jawa

"Masih sangat diperlukan kesungguhan pemerintah daerah dan masyarakat setempat bersama-sama pemerintah pusat, untuk melakukan berbagai langkah kesiapan pencegahan bencana," kata Dwikorita dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (29/9).

Selain itu, langkah-langkah untuk mencegah kepanikan masyarakat merespons hasil kajian peneliti ITB tentang potensi tsunami raksasa setinggi 20 meter di wilayah selatan Pulau Jawa akibat gempa megathrust juga perlu dilakukan.

BACA JUGA: Simak! Ini Cara Menyelamatkan Diri saat Terjadi Tsunami Besar

Langkah-langkah itu menurutnya tidak bisa dilepaskan dari edukasi masyarakat agar mampu melakukan perlindungan dan penyelamatan diri terhadap bencana gempa bumi dan tsunami. Termasuk, merespons peringatan dini secara cepat dan tepat.

Dwikorita menekankan, kesiapan pemerintah daerah sangat penting dalam menyediakan sarana prasarana evakuasi, peta rawan bahaya gempa dan tsunami, jalur dan tempat evakuasi, serta melaksanakan gladi evakuasi secara rutin.

BACA JUGA: Deklarasi KAMI Dibubarkan Polisi, Uni Irma Kasihan Sama Gatot Nurmantyo

Kemudian, pemerintah perlu menerapkan standar bangunan tahan gempa dan tsunami utamanya untuk fasilitas publik dan vital. Termasuk mengaudit bangunan yang ada diikuti upaya penguatan konstruksi bangunan supaya lebih tahan gempa dan tsunami.

BMKG juga mengingatkan pentingnya pengaturan tata ruang berbasis mitigasi bencana can menegakkan aturan secara ketat agar masyarakat dan seluruh pihak mematuhi upaya mitigasi tersebut.

"Langkah-langkah penyiapan strategi mitigasi yang sesuai dengan kearifan lokal harus benar-benar dilakukan, diuji dan ditingkatkan," pinta Dwikorita.(antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler