jpnn.com - SURABAYA - Untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan niaga atau komersial menjelang pengoperasian pelabuhan Teluk Lamong, PT Margabumi Matraraya segera menuntaskan pengerjaan proyek penambahan lajur.
Kuasa Direktur Utama PT Margabumi Matraraya Harlim Christanto mengatakan volume kendaraan lajur tol surabaya-gresik berpotensi meningkat, terutama menjelang pengoperasian pelabuhan Teluk Lamong. Saat ini rata-rata jumlah kendaraan dari dua arah yang melintasi lajur tersebut sebanyak 72.000-75.000 kendaraan tiap hari.
BACA JUGA: Rini Minta Deputi Kementerian BUMN Segera Sesuaikan Cara Kerja
"Kalau pelabuhan Teluk Lamong sudah beroperasi, pasti akan terjadi penambahan volume kendaraan. Makanya, kami mengantisipasi itu dengan melakukan penambahan lajur khususnya ruas Kebomas-Manyar sepanjang 3,4 km, dari semula hanya dua lajur untuk dua arah, menjadi empat lajur," katanya di sela peninjauan lajur jalan tol Surabaya-Gresik kemarin (27/10).
Rekonstruksi dan penambahan hanya dilakukan di ruas Kebomas-Manyar dengan pertimbangan kondisi jalan yang cenderung menanjak dan terdapat jembatan. Di mana untuk melintasi jalan tersebut, kendaraan berat jenis tertentu kerap berjalan pelan yang memicu terjadinya antrian panjang. "Total investasi proyek tersebut sebanyak Rp 579,4 miliar," ujar Harlim.
BACA JUGA: Rini Soemarno Yakin Dahlan Iskan Banyak Jalankan Program Kerja
Proyek tersebut dimulai sejak awal 2013 lalu. Belum lama ini sudah dilakukan serah terima dari kontraktor pada pihak PT Margabumi Matrarata. Dilanjutkan dengan peninjauan untuk memastikan lajur tersebut laik operasi. Dijadwalkan lajur tersebut beroperasi sekitar dua minggu hingga satu bulan ke depan.
Sementara itu, pihaknya juga berancang-ancang menaikkan tarif tol pada akhir tahun nanti atau awal tahun depan. Kenaikan tarif diproyeksikan sebesar 30 persen dari posisi sekarang. Menurutnya kenaikan tersebut untuk menyesuaikan dengan peningkatan biaya pemeliharaan jalan tol.
BACA JUGA: Mendagri Gagas Rumah Murah untuk Seluruh PNS
"Terakhir, kenaikan tarif tol Surabaya-Gresik pada Februari 2012 lalu. Kenaikan ini mengacu pada UU 38/2004 dan Peraturan Pemerintah 15/2005 yang menyatakan penyesuaian tarif tol tiap dua tahun sekali. Penyesuaian tarif juga menunggu selesainya proyek empat lajur. Sejalan dengan itu bisa mengerek revenue secara signifikan," tuturnya. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpin BUMN, Rini Soemarno Mengacu pada Visi Misi Jokowi-JK
Redaktur : Tim Redaksi