jpnn.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengeluarkan instruksi dalam rangka mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 terutama varian Omicron di provinsi yang dipimpinnya.
Orang nomor satu di Sumut itu meminta seluruh kabupaten/kota agar menerapkan sistem pembelajaran campuran (hybrid learning).
BACA JUGA: Respons Bobby Nasution saat Diminta Ambil Alih PSMS Medan dari Edy Rahmayadi
Edy menjelaskan bahwa sistem pembelajaran campuran itu mulai berlaku sejak Senin (7/2).
Mantan Pangkostrad itu meminta supaya 50 persen pembelajaran dilaksanakan daring dan 50 persen tatap muka.
BACA JUGA: Kunker Jokowi ke Sumut Menimbulkan Kerumunan, PKS Sentil Pemerintah
"Pembelajaran dilaksanakan secara hybrid mulai 7 Februari sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Edy Rahmayadi saat memimpin rapat koordinasi kesiapan rumah sakit di Sumut dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dan evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) di aula rumah dinas Gubernur, Senin (7/2).
Edy juga meminta kabupaten/kota melakukan surveilans epidemiologi apabila menemukan kasus aktif di satuan pendidikan.
BACA JUGA: Sejumlah Pasien Tewas di Kerangkeng Bupati Langkat, Edy Rahmayadi Merespons Begini
Selain itu, dia menegaskan, PTM terbatas akan dihentikan apabila positivity rate lebih dari persen.
Dr Inke Nadia D Lubis dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Sumut mengatakan kasus penularan pada anak dalam seminggu terakhir ada 94.
Hal itu berbanding terbalik dengan minggu sebelumnya yang hanya tujuh kasus. P
roporsi kasus anak menyumbang 20 persen dari seluruh total kasus penularan.
"Biasanya kasus anak hanya menyumbang 10 persen, tetapi saat ini kontribusi anak lebih dari 20 persen, mungkin karena berjalannya PTM," ungkap Inke. (mcr22/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Boy
Reporter : Finta Rahyuni