Antisipasi Penyadapan, Polri Sisir Peralatan Sumbangan

Jumat, 22 November 2013 – 00:22 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Markas Besar Kepolisian RI terus melakukan antisipasi agar peralatan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror  tidak disadap oleh pihak asing, khususnya dari Australia dan Amerika Serikat. Antisipasi itu bukan hanya pada peralatan Densus sumbangan dari luar negeri, tetapi juga peralatan elekronik milik Polri lainnya.

Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen (Pol) Ronny Franky Sompie, selain peralatan Densus, ada pula hibah  dari Australia berkaitan dengan cyber crime. “Tetapi apakah mereka memasang alat itu dengan alat mereka untuk memudahkan penyadapan, tentunya perlu kita antisipasi,” katanya kepada wartawan di Div Humas Mabes Polri, Kamis (21/11).

BACA JUGA: Pimpinan Komisi Intelijen DPR Kritisi Pernyataan Mantan KaBIN

Ronny menegaskan, upaya antisipasi itu sudah dilakukan sejak Densus 88 masih di bawah Bareskrim Polri. Lebih beruntung, kata Ronny, Polri saat ini justru lebih banyak memanfaatkan teknologi buatan dalam negeri.

Perwira Polri kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 17 September 1961 itu menambahkan, Polri juga sudah menunda kerjasama bidang pendidikan dengan Australia Federal Police (AFP). Menurutnya, penundaan itu berlaku sampai ada perintah tertulis dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pemimpin tertinggi  Polri yang bisa dijadikan pedoman untuk langkah berikutnya. “Itu kita tunda sampai ada kepastian pedoman,” tegasnya.

BACA JUGA: Kejagung Periksa Dua Petinggi PLN Sumut

Bagaimana dengan terkait kerjasama dalam penanganan people smuggling (penyelundupan manusia) yang menjadikan Indonesia sebagai tempat transit sebelum ke Australia? "Pak Kapolri akan meminta petunjuk kepada Pak Presiden. Jadi kita akan menunggu arahan dari Pak Presiden tentang hal ini,” kata lulusan Akademi Kepolisian 1984 itu.
       
Menurut Ronny, sebenarnya pihak yang melakukan kerjasama penanganan penyelendupan manusia adalah pemerintah. "Polri hanya melaksanakan sebagai tindak lanjut kerjasama itu,” pungkasnya.(boy/jpnn)

BACA JUGA: Soal 65 Usulan Pemekaran, Mendagri Tunggu Perintah Presiden

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terkuak Kedekatan Ibas-Widodo? Demokrat: Itu Fitnah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler