jpnn.com, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, polisi melakukan upaya preemtif dan preventif dalam mengamankan jalannya aksi demo yang dilakukan elemen buruh dan mahasiswa di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat pada hari ini.
"Secara preemtif kami sudah mengimbau dan secara preventif kami lakukan patroli, termasuk melakukan razia dari kelompok-kelompok yang akan coba melakukan kerusuhan," ungkap Yusri kepada wartawan, Selasa (20/10).
BACA JUGA: Helikopter Polri Ketahuan Angkut Warga Jalan-jalan, Komisi III DPR Curiga
Lebih lanjut, mantan Kapolres Tanjungpinang itu mengatakan razia tersebut khususnya dilakukan di kawasan perbatasan untuk menindak kelompok yang datang dengan niatan merusuh dan melakukan perusakan fasilitas publik.
Sejauh ini, umumnya kelompok tersebut berasal dari kalangan pelajar. Bahkan, 80 persen yang diamankan merupakan pelajar.
BACA JUGA: Kabar Terbaru Kasus Penyerangan Mobil Mantan Anggota DPR, Nyawa Nyaris Melayang
"Setiap kegiatan demonstrasi, yang betul-betul niat demo sebenarnya damai dan kita akan kawal, tetapi yang rawan waktu mau selesai itu ada lintas ganti, yang mana orang-orang ini niatnya untuk kerusuhan, seperti yang diamankan sebelumnya 80 persennya itu anak sekolah," kata Yusri.
Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu mengatakan, polisi juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan sekolah untuk bersama-sama mengawasi para pelajar agar tak terlibat aksi demo.
BACA JUGA: Ada Demo di Depan Istana, Jokowi Bahas Piala Dunia
Apabila polisi mendapati kelompok, bukan hanya pelajar, tapi pihak yang membuat rusuh saat demo, akan dilakukan tindakan tegas.
"Kalau sudah terjadi kerusuhan akan kami tindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku, apalagi kalau sudah merusak fasilitas umum, polisi tak akan segan untuk represif dalam hal ini perusuh. Namun, penegakan hukum itu langkah terakhir," pungkas Yusri Yunus. (mcr3/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama