jpnn.com - JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daniel Zuhron mengatakan, indikasi praktik politik uang kini banyak dilakukan dalam bentuk barang. Baik itu kaos, topi, mug, payung, dan sejumlah barang lain.
Langkah ini menjadi salah satu senjata ampuh pasangan calon mengalihkan penerimaan sumbangan dari berupa uang, karena lebih sulit dideteksi berapa banyak sebenarnya barang yang dibagikan kepada masyarakat untuk memengaruhi pilihannya.
BACA JUGA: Auditor Dana Kampanye Ternyata Cuma Dibayar RP 10 Juta
"Pihak penyelenggara juga tidak bisa memastikan berapa jumlah barang yang sudah beredar dari hasil produksi tersebut," ujar Daniel, Sabtu (28/11).
Karena itu Daniel berharap pengawas di lapangan dapat lebih cermat mengawasi jalannya kampanye pilkada kali ini. Sehingga hal-hal yang tak diinginkan dapat diminimalisir.
BACA JUGA: KPU Didesak Umumkan Kantor Akuntan Publik Pengaudit Dana Kampanye
"Tapi memang sampai dua minggu tahapan pungut hitung (hasil pilkada,red), pengawas pemilu hanya dapat melakukan pencatatan, penaksiran atas pembelanjaan kampanye," ujar Daniel.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Audit Dilakukan Usai Kampanye tak Efektif
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Pastikan Jajarannya siap Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada
Redaktur : Tim Redaksi