Antisipasi Serangan Balik Cepat

Minggu, 25 November 2012 – 06:08 WIB
Muh Nizam, warga negara Malaysia yang menjajakan atribut tim nasional yang berlaga di kompetisi AFF Suzuki Cup di area Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin (24/11). FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos
KUALA LUMPUR - Genderang perang ajang Piala AFF 2012 sudah ditabuh. Timnas akan memulai perjuangannya pada laga perdana grup B menghadapi Laos di Bukit Jalil Stadium, Kuala Lumpur Malaysia, sore nanti. skuad Garuda harus meraih poin penuh untuk membuka jalan lolos menuju semi final.

Dengan kekuatan yang benar-benar baru dan mayoritas dihuni pemain yang belum berpengalaman, Timnas dituntut membuktikan target juara di ajang dua tahunan itu bukan hanya bualan. Di atas kertas, mereka harusnya mampu tampil dominan atas Laos.

Untuk mewujudkan target, Pelatih Timnas Nilmaizar meminta anak didiknya agar tidak tegang. Dengan hanya Bambang Pamungkas, Irfan Bachdim, dan Oktovianus Maniani, plus Elie Aiboy yang berpengalaman di turnamen besar sebelumnya, factor mental bisa jadi masalah.

"Beberapa hari ini saya biasakan anak-anak rileks, fokus dan tidak tegang. Saya yakin mereka bisa mengatasinya. Di uji coba sudah terbukti," ujarnya, kemarin.

Meski belum pernah menghadapi Laos sebelumnya, Nil opstimistis anak didiknya mampu mengatasi permainan lawan. Apalagi, pelatih 42 tahun tersebut telah mempelajari permainan laos dengan melihat beberapa videonya.

"Mereka memiliki pemain yang cepat. kami harus waspada dengan serangan balik yang mereka lakukan," tuturnya.

Melihat tipe Laos, Nil telah meminta anak didiknya untuk waspada awal setiap babak. Sebab, Laos akan memforsir kecepatan bermainnya pada menit-menit tersebut.

Karena itu, Elie Aiboy dkk diharapkan bisa lebih sabar dan membaca permainan lawan terlebih dahulu. Juga, striker cepat dan berpengalaman Visay Phaphouvanin akan menjadi perhatian lini belakangnya.

Dalam pertandingan kali ini, Nil memastikan akan tetap bermain dengan pola 4-4-2. Dia ingin permainan rapat dengan umpan-umpan pendek bisa berjalan maksimal. Di lini depan, Nil besar kemungkinan akan mempercayakan kepada kombinasi Bepe dan irfan Bachdim.

Itu melihat pernyataan Nil bahwa keberadaan pemain berpengalaman bisa membuat pemain-pemain muda lebih tenang. Juga, emosi dan semangat mereka bisa terkontrol dengan adanya pemain-pemain senior di lapangan.

"Kami optimistis dapat tiga poin. Tapi saya tak ingin anak-anak over confidence. Harus bisa bermain lebih sabar," papar mantan pelatih Semen Padang tersebut.

Prediksi itu semakin kuat mengingat striker Naturalisasi Jhonny van Beukering sampai kemarin masih belum fit dari cedera punggung yang dialaminya. Dari hasil foto yang dilakukan oleh dokter, Pemain 28 tahun itu berat untuk diturunkan.

Di lini tengah, Nil belum memastikan komposisi pemain utama. Namun, Oktovianus Maniani sejauh ini kondisinya masih meragukan untuk diturunkan dari menit pertama. Memar di paha kananannya masih belum sembuh total. Sampai Jumat (23/11) malam, dia masih menjalani terapi penyembuhan. Tapi, keputusan untuk menurunkan Okto ada di tangan Nil.

"Saya tak bisa pastikan, lihat kondisi terakhir untuk starting eleven besok pagi bagaimana ya," elak pelatih berkumis tersebut.

Sementara itu, Pealtih laos Kokichi Kimura memastikan akan bermain dengan sedikit bertahan untuk mengantisipasi serangan-serangan sporadis Indonesia. Dia akan memainkan pola 4-5-1 untuk meredam kecepatan dua gelandang sayap Indonesia.

Dia ingin menunjukkan dalam laga ini timnya tidak hanya numpang lewat di Piala AFF. Dia yakin, dengan hasil baik di laga perdana akan menjadi penyemangat anak didiknya untuk laga-laga selanjutnya.

"Ini pertandingan krusial, penting bagi kami. Hanya ada tiga pertandingan. Jika bisa bagus di pertandingan pertama, selanjutnya kami bisa semakin yakin," ucapnya.

Siapakah yang diwaspadai dari Indonesia? Pelatih asal Jepang itu mengaku tak tahu pasti. Dia belum mengenal pemain Indonesia. Hanya, melihat beberapa cuplikan laga uji coba yang telah dijalani skuad Garuda, Bepe disebut sebagai pemain yang harus diwaspadai dengan pengalaman dan finishingnya yang berbahaya. (aam)


Perkiraan pemain Indonesia V Laos



Indonesia (4-4-2)
Pemain    : 22-Endra Prasetya (g); 5-Nopendi, 13-Wahyu Wijiastanto, 2-Handi Ramdhan, 4-Novan Setya; 8-Elie Aiboy, 33-Tonnie Cusell, 26-Vendri Mofu, 21-Andik Vermansah; 10-Irfan Bachdim, 20-Bambang Pamungkas
Pelatih     : Nil Maizar

(4-5-1)
Pemain    : 1-Sengphachan Bounthisanh (g); 2-Saynakhonevieng Phommapanya, 3-Kovanh Namthavixay, 4-Ketsada Souksavanh, 5-Khamphoumy Hanvilay; 9-Sopha Saysana, 8-Viengsavanh Sayyaboun, 10-Soukaphone Vongchiengkham, 14-Kanlaya Sysomvang, 18-Khampheng Sayavutthi; 11-Visay Phaphouvanin
Pelatih        : Kokichi Kimura
 
Indonesia
Kekuatan


Memiliki penjaga gawang Endra Prasetya yang bagus penempatan posisinya dan memliki reflex yang bagus. Berani duel dan membahayakan dirinya untuk menutup peluang striker lawan.

Lini belakang teruji, sabar dan kokoh dalam mengawal lima pertandingan terakhir duet Wahyu-Handi menjadi menara kembar, saling mengisi, kuat di bola-bola atas, cepat membaca serangan.

Bek sayap memliki kemampuan yang imbang antara bertahan dan menyerang.

Memiliki gelandang sayap yang cepat. Rajin menyusur sisi lapangan dan membawa bola untuk merusak pertahanan lawan.

Striker Bambang Pamungkas berpengalaman dan memliki finishing yang bagus. Naluri golnya selama Piala AFF juga tak perlu diragukan.
 
Kelemahan


Komposisi gelandang sampai pertandingan terakhir belum benar-benar teruji. Di laga sesungguhnya, komposisi antara Tonnie-Taufik/ Tonnie-Mofu masih belum pakem.

Crossing sering tak akurat, serangan dari sayap banyak terbuang percuma. Lini kedua jarang mencoba melepaskan tendangan saat lini depan sudah buntu.

Kurang sabar, kurang maksimal dalam penyelesaian akhir dan banyak membuang peluang.

Minim Kreatifitas dan inovasi penyerangan, terlalu monoton sehingga serangan mudah dibaca oleh lawan.

Rata-rata pemain masih nervous karena baru kali pertama tampil di AFF bersama tim senior.
 
 
Laos
Kekuatan

Memiliki kecepatan dan stamina pemain yang bagus karena rata-rata pemain masih muda. Mayoritas Timnas U-22.

Dikenal serangan baliknya cukup berbahaya dengan mengandalkan kecepatan pemain-pemain di sektor sayap maupun striker Visay Phaphouvanin.

Pelatih berpengalaman dari Jepang yang senang memainkan pemain muda dan memiliki improvisasi strategi bertahan. Starteginya terbukti ampuh di laga kualifikasi Piala AFF 2012.


Kelemahan

Mental dan emosi pemain yang rata-rata masih muda sering tak terkontrol sehingga kerap kehilangan kesabaran.

Mengandalkan satu sosok striker, Visay. Jika dia mati, serangan balik sering tak berhasil.

Gelandang kurang bsia mengontrol permainan, jiak sudah unggul, kerap terburu-buru untuk terus bermain cepat. Tak mampu memainkan tempo.

Ceroboh dan kurang waspada. Saat sudah merasa mendominasi permainan, pemain belakang kurang konsentrasi dan sering melakukan kesalahan.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mourinho Sebut Rafael Benitez Pria Gendut

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler