jpnn.com, JAKARTA - Mengantisipasi serangan KKSB (Kelompok Kriminal Separitis Bersenjata) saat Pilkada Serentak 2018, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memastikan sejak beberapa hari lalu sudah dikirim pasukan untuk mengamankan Bandara Ilaga di Kabupaten Puncak.
Hadi menjelaskan bahwa pasukan yang dikerahkan berasal dari Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Jumlahnya sebanyak satu SSK. Seluruhnya dikerahkan untuk mengamankan Bandara Ilaga.
BACA JUGA: Setelah Tembak Pesawat, KKSB Papua Juga Menembak Warga
Sebab, beberapa hari belakangan seringkali terjadi penambakan yang dilakukan KKSB di lokasi tersebut. ”Untuk melakukan pengamanan wilayah sekitar bandara yang biasanya rawan terjadi penembakan pesawat,” ungkap dia.
Selain itu, pasukan tersebut juga turut diperintah untuk memperkuat pengamanan di sekitar Bandara Ilaga. Tugas itu dilaksanakan bersama aparat kepolisian yang sudah ditugaskan dalam pengamanan pilkada serentak di Papua.
BACA JUGA: TNI Gelar Lomba Karya Jurnalistik Panglima TNI Award 2018
Wakapolri Komjen Syafruddin menuturkan bahwa sudah ada penebalan pasukan pengamanan pilkada di Papua. Tambahan pasukan itu dikirim untuk mengatasi serangan dari kelompok bersenjata.
Menurut Syafruddin, jumlah pasukan tambahan yang sudah dikerahkan ke Papua mencapai 18 ribu personel atau hampir setara dua batalyon.
BACA JUGA: SBY Tuding Aparat Menzalimi Demokrat di 7 Daerah Ini
”Pasukan sekitar 18 ribuan pasukan, lebih besar dan ditambah dibanding tahun lalu,” kata dia usai rapat koordinasi persiapan Asian Games di Istana Wakil Presiden kemarin (26/6). Berdasar data dari kepolisian, Papua masuk dalam zona VII.
Polri sudah menyiapkan pasukan Korps Brimob dari Maluku Utara sebanyak 614 personel. Sedangkan di Maluku ada 1.591 personel yang siap siaga. Total kekuatan personel Korps Brimob yang disiapkan dalam pengamanan pilkada serentak tahun ini mencapai 41.333 orang.
Lebih lanjut Syafruddin menuturkan, Papua memang menjadi salah satu wilayah yang menjadi atensi polisi sejak awal karena menjadi wilayah rawan.
Pengamanan itu bukan hanya pada saat pemungutan suara hari ini (27/6), tapi juga pasca coblosan. Yakni, pada saat kotak suara dipindahkan dari TPS menuju ke kelurahan dan kecamatan.
”Jadi, titik rawan itu pada saat pencoblosan itu aman saja namun setelah penghitungan di TPS dan mengangkut ke PPS (panitia pemungutan suara kelurahan, Red), kecamatan di situ rawan oleh karena itu perlu dikawal,” kata Syafruddin. (jun/syn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Berperan Penting Dalam Menyukseskan Program Nasional
Redaktur & Reporter : Soetomo