"Kita berharap pemerintah melalui instansi terkait dapat mengantisipasi kemungkinan masuknya produk tak terpakai asal Malaysia ke Kalbar," tegas Drs Inosensius, anggota Komisi A DPRD Kalbar, kepada Equator (grup JPNN), Senin (6/9) kemarin.
Bentuk antisipasi, kata Ino, dapat dilakukan dengan memperketat pengamanan kawasan perbatasan
BACA JUGA: Memilih Menyeberang Malam
Jika memang ada barang-barang Malaysia yang tidak memiliki izin beredar di Indonesia, harus dimusnahkanBACA JUGA: Waspadai Jalur Rawan di Bojonegoro
Ini diperlukan untuk memberi efek jera, agar para pelaku tidak mengulangi perbuatan yang sama di kemudian hari," sarannya.Seperti diberitakan sejumlah media, beberapa hari terakhir sejumlah produk asal Malaysia mulai membanjiri Kalbar
BACA JUGA: 1 Syawal 10 September 2010
Masuknya ayam-ayam asal negeri jiran ke Kalbar diduga dilakukan menggunakan mobil pribadi, terutama jenis Kijang, melewati pintu perbatasan EntikongSetiap hari ada belasan mobil masuk membawa puluhan bahkan ratusan ayam hidup ke daerah ini.Ketua Asosiasi Agrobisnis Perunggasan Kalbar, Bambang Mulyantono, kepada sejumlah wartawan beberapa waktu lalu mengatakan, selain ayam hidup, Malaysia juga memasok daging ayam bekuHanya saja, Bambang tidak menyebutkan secara persis berapa jumlah daging ayam beku yang sudah dipasok ke Kalbar.
"Ini yang kita takutkanJangan-jangan daging ayam tersebut sudah tidak layak konsumsi lagi di Malaysia, sehingga diimpor ke Kalbar," tutur Ino.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, Ino khawatir akan membawa dampak buruk bagi konsumen di KalbarDampak yang sama juga dipastikan akan terjadi kepada para pengusaha ayam lokal, karena daging asal Malaysia umumnya dijual lebih murah"Karena itu, kita berharap aparat di perbatasan bisa bekerja secara optimalAparat jangan mau dibujuk oleh pihak-pihak yang hanya memberikan keuntungan sesaat," pungkas Ino(bdu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mudik dengan Tongkang Kayu Mulai Padat
Redaktur : Tim Redaksi