Mudik dengan Tongkang Kayu Mulai Padat

Selasa, 07 September 2010 – 02:25 WIB

KALIANGET-
Musim mudik Lebaran membuat penumpang dan muatan perahu kayu ke kepulauan meningkat tajam sejak pekan laluJumlah penumpang perahu kayu mesin trayek Kalianget-Pulau Sapudi pada H-4 Lebaran (6//9) naik hingga 50 persen.

Transportasi laut ke Pulau Sapudi memang hanya bisa dengan perahu kayu

BACA JUGA: KA Pasuruan Padat Penumpang

Sebab, kapal layar mesin seperti Perintis dan Dharma Bhakti Sumekar (DBS) tidak melayani trayek Kalianget-Sapudi
Perahu Layar Mesin (PLM) Akbar adalah salah satu perahu yang melayani trayek Kalianget-Sapudi

BACA JUGA: Harga Premium Tembus Rp 15 Ribu/liter

Kapten PLM Akbar Jalal mengakui, menjelang Idul Fitri jumlah penumpang perahunya naik drastis
Pada hari biasa, penumpang maksimal 35 orang

BACA JUGA: Mencuri untuk Main Facebook

Namun, kini penumpang meningkat hingga mencapai 50 persen lebih.

"Hari ini saja hampir 100 penumpang yang ikut pelayaran ke Sapudi," ujar Jalal di Pelabuhan Kalianget kemarinDia memastikan, meski penumpang melonjak, tidak akan melebihi kapasitas muatanKapasitas muatan PLM Akbar sebanyak 150 penumpang dan 70 ton barang"Sejauh ini masih belum melebihi daya angkut," katanya.

Apalagi, sebelum berlayar jumlah penumpang dan berat barang angkutan perahu diperiksa oleh petugas Administrasi Pelabuhan (Adpel) KaliangetMereka menentukan layak tidaknya perahu berlayar"Kami ikuti prosedurTadi (kemarin, Red) saja kata anak buah saya ada barang yang diturunkan oleh petugas adpel," paparnyaJalal menegaskan, jika tidak ada aral, pelayaran Kalianget-Sapudi berangkat Senin (6/9) siang  pukul 11.00Diperkirakan perjalanan ke Sapudi selama 3,5 jam.

Terpisah, Wellianto, petugas Penjagaan dan Pengamatan Kantor Adpel Kalianget, mengatakan, pemudik meningkat tidak hanya pada angkutan kapal mesinPenumpang perahu kayu trayek Kalianget-Sapudi juga naik drastis.

Demi kelancaran dan keamanan, Adpel Kalianget menerjunkan petugas untuk memantau dan mengawasi kegiatan di pelabuhan secara ketatDia mencontohkan, dari hasil pengawasan pada PLM Akbar trayek Kalianget-Sapudi, petugas menemukan barang yang terlarang untuk dimuatYakni, tujuh ikat mercon dan tujuh tabung elpiji.

Barang-barang itu dinilai membahayakan karena PLM Akbar bukan khusus barang, melainkan penumpangKarena itu, barang-barang tersebut diperintahkan diangkut perahu khusus muat barang"Perahu yang sengaja melayani angkutan penumpang memang dilarang memuat barang, kecuali bawaan penumpang dalam ukuran tidak terlalu banyak," terang Wellianto.(rid/aj/jpnn)


 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 12 JCH Sumenep Gagal Berangkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler